Minggu, 01 Juli 2012

MAKALAH APTL

MAKALAH IDENTIFIKASI MASALAH DALAM KONSELING DAN MACAM MACAM MASALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah APTL1 Dosen Pengampu:SRI ADI NURHAYATI , MM Kelompok Disusun Oleh: Fikri Muis Ali : 1110500179 Fernanda Yoga : 11105000178 Siti Pebrianti : 1110500144 Miftah Nur Latifah : 1110500090 Mintasih Nugraheni : 1110500093 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TRGAL 2012 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENDAHULUAN • Latar Belakang 1 • Definisi masalah 2 • Rumusan Masalah 2 BAB II PEMBAHASAN • Identifikasi masalah dalam konseling.................................................................. 3 • Macam – macam masalah.................................................................................... 4 • Jenis jenis masalah karir...................................................................................... 4 • Faktor masalah karir............................................................................................ 5 • Jenis jenis masalah pribadi.................................................................................. 9 • Faktor penyebab masalah pribadi....................................................................... 10 • Strategi pendekatan dalam konseling.................................................................. 12 BAB III PENUTUP • Kesimpulan......................................................................................................... 15 • Daftar Pustaka..................................................................................................... 16 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia yang hidup di dunia pastilah memiliki masalahnya masing – masing, entah itu besar ataupun kecil, tak terkecuali siapapun. Dan semua orang pada umumnya sangat membenci sekali dengan datangnya suatu masalah. Padahal jika kita amati dan telaah lebih dalam lagi, setiap masalah, datang ketika kita berada dalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan atau cita – cita. Masalah merupakan bagian penting dari sebuah roda kehidupan. Dan pada dasarnya manusia adalah mahkluk yang hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya suatu masalah. Jika tak ada masalah maka sulit rasanya bagi manusia untuk menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya.Dan parahnya lagi anda akan kehilangan arti dari sebuah kehidupan, merasakan betapa hambar serta tak menariknya dunia ini. Bahkan mungkin sebagian besar dari anda akan memilih untuk mengakhiri hidup karena tak ada lagi yang mesti anda capai dan perjuangkan sebab semuanya bisa secara langsung anda dapatkan. Jadi sebenarnya masalah ada di dunia ini adalah memiliki tujuan fungsi tersendiri untuk kehidupan manusia, yaitu untuk menjaga kehidupan agar tetap aktif dan berpikir kreatif agar dapat melangkah maju menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Hanya tergantung bagaimana manusia tersebut menyikapi setiap masalah yang datang. Setiap kejadian ataupun peristiwa jika disikapi dengan cara yang berbeda maka akan menghasilkan respon atau tindakan yang berbeda dan dengan adanya respon atau tindakan yang berbeda maka akan menhasilkan hasil yang berbeda pula. 1 B. DEFINISI MASALAH Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal. Masalah merupakan ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan ,ada yang melihat masalah sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang dan adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan , sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan C. RUMUSAN MASALAH • Pengertian identifikasi masalah dalam bimbingan dan konseling? • Apa pengertian masalah karir dan pribadi? • jenis jenis masalah karir dan pribadi. • faktor penyebab masalah karir dan pribadi • Pendekatan yang digunakan dalam masalah pribadi dan karir. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Identifikasi Masalah Dalam Konseling Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh peserta didik.identifikasi masalah merupakan salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb). Tujuan Identifikasi masalah adalah • Konselor dapat mengetahui pribadi seorang konseli secara lebih dalam • Brdasarkan dat- data yang mengenai konseli maka konselor dapat memahami dan mengetahui faktor- faktor penyebab masalah konseli • Konselor dapat menentukan layanan atau pendekataan yang dilakukan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi konseli • Konseli dapat terbantu untuk memahami masalaha yang dihadapinya. Fungsi Identifikasi Masalah bimbingan dan konseling di sekolah – sekolah adalah sebagai alat yang digunakan oleh seorang guru BK (bimbingan dan konseling) atau konselor untuk dapat memahami terhadap setiap individu yang mengalami suatu masalah atau kasus – kasus tertentu.Masalahatau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi fakta memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi. 3 Data yang dikumpulkan dalam identifikasi masalah antara lain: • Identitas konseli • Dapat dilihat dari daftar cek masalah siswa atau angket yang pernah dibagikan kepada konseli • Tanda- tanda atau gejala- gejala yang nampak • Serta beberapa data tentang konseli seperti latar belakang keluarga,kesehatan anak,hubungan sosial dan minatnya Macam Macam Bidang Bimbingan Dalam bimbingan dan konseling ada 4 macam bidang bimbingan yaitu karir, pribadi, sosial, dan belajar. Seperti yang telah diketahui masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat sebagai ketidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkankesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu tentang bidang bimbingan karir dan pribadi.  Masalah Karir Masalah karir adalah hambatan –hambatan yang dihadapi siswa yang membutanya tidak dapat menentukan alternatif pengembangan karir secara cermat.Penyebab masalah adalah hal- hal yang dapat menyebabkan timbulnya masalah karir pada siswa sehi gga perlu adanya bantuan.Bantuan yang dimaksud adalah teknik layanan yang direncanakan maupun yang diberikan oleh konselor untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah karirnya .Masalah karir dan penyebab masalahnya penting untuk diketahui agar siswa dapat memperoleh bantuan yang sesuai untuk memecahkannya. Jenis- jenis karir Dalam proses pemilihan karir tentunya perlu memahami terlebih dahulu bidang- bidang karir yang ada seperti dikemukakan oleh winkel yang mengelompokan maca- macam atau jenis- jenis karir menorut bidangnya yaitu: 4 • Teknik dan industri,misalnya:montir ,masinis,penerbangan,pemborong,arsitek, Insinyur,ahli pertambangan ,ahli tekstil.ahli kimia dan ahli percetakan. • Niaga misalnya:Akuntan,penjaga toko,pengusaha akuntan,makelar,pembuat iklan dan pengusaha auransi. • Perkantoran misalnya :sekretaris,menyusun statistik,kasir,progamer komputer dan resepsionis. • Pelayanan masyarakat atau jasa misalnya: Apoteker,dokter,perawat,guru,hakim,jaksa,notris • Pekerjaan lapangan(pertanian,peternakan,kehutanan dan perikanan .misalnya:Dokter hewan,nelayanan serta ahli perairan Faktor – faktor yang mempengaruh pemilihan karir Dalam pemilihan karir terdapat dua faktor yang sangat mempengaruhi yaitu faktor yang bersumber dari diri individu tersebut ( internal ) dan faktor yang bersumber dari lingkungan serta orang lain ( eksternal ) 1. faktor internal • kemampuan intelegensi inteligensi merupakan kecerdasan umum yang ikut mendukung dalam pemecahan masalah-masalah yang ada dalam hubungannya dengan tugas pekerjaan. Misalnya seperti ditunjukan dalam penelitian di Amerika dengan menggunakan inteligensi berdasarkan atas penelitian tersebut maka dapat diperkirakan bahwa tingkat jabatan tertentu membutuhkan tingkat inteligensi tertentu. Dengan menggunakan data test psikologis, dapat memberikan arti yang lebih luas bila dihubungkan dengan klasifikasi jabatan atau karir. 5 • Bakat ( aptitude ) Bakat adalah kemampuan khusus seseorang dalam suatu atau beberapa bidang, yang dapat menunjukankeistimewaannya bila mendapatkan latihan. Dalam dunia pekarjaan, adanya persyaratan dan kompetensi khusus yang dituntut itu secara berbeda-beda, menuntu adanya kemampuan khusus tertentu yang berbeda-beda dari par individu pelaksanaannya. Banyak dikemukakan bahwa bekerja sesuai dengan bakatnya, akan menimbulkan kecocokan, kesenangan dan timbulnya semangat kerjayang tinggi mampu mengembangkan diri dan akhirnya mencapai produktivitas kerja yang tinggi pula. • Minat Murphy berpendapat bahwa minat adalah stikukas yang terkondisi yang ingin dicapai karena hubunganya dengan tujuan yang dipandang bernilai. Minat dalam jabatan ikut menentukan seseorang dalam memilih dan menentukan pekerjaan ( kegiatan ), karena telah kita ketahui bahwa manusia dalam suatu pekerjaan tertentu memiliki ciri-ciri yang bersifat suka ataupun tidak suka yang dapat membedakan mereka dari orang lain pekerjaan. Ini berarti bahwa pemilihan seseorang terhadap suatu pekerjaan, berbeda dengan pilihan orang lain ( terhadap pekerjaan lain ) disebabkan karena minat yang berbeda. • Prestasi belajar ( achievement ) Prestasi belajar sekarang dapat diakui sebagai petunjuk kearah mana seseorang seharusnya memilih pekerjaan. Karena keberhasilan dalam pelajaran-pelajaran tertentu akan menjadi motivasi dan modal dasar dalam memilih suatu pekerjaan. Prestasi belajar yang tinggi mendorong seseorang menumbuhkan dan mengembangkan minatnya terhadap pekerjaan serupa, yang didukung oleh kecakapannya dalam belajar tersebut. • Kepribadian ( personality ) Dipoboye dan Anderson menunjukan bahwa nilai-nilai pekerjaan yang dipegang oleh individu merupakan unsur yang penting dalam susunan motivasinya dalam memilih pekerjaan. Pada umumnya diakui bahwa orang-orang dengan tipe kepribadiantertentu tidak cocok kepada sesuatu jenis pekerjaan ( lapangan hidup ), dan karena itu maka faktor-faktor kepribadian ikut menentukan dalam memilih dan menentukan macamnya pekerjaan. 6 • Sikap Sikap adalah suatu kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu atau sikap dapat di artikan sebagai suatu kecenderungan yang relatif stabil yang dimiliki individu dalam mereaksi terhadap dirinya sendiri, orang lain atau situasi tertentu. • Nilai Nilai adalh sifat-sifat atau hal-hal yang pening atau berguna bagi kemanusiaan. Dimana nilai dipakai sebagai suatu patokan dalam melakukan tindakan. Nnilai yang dianut individu berbeda dan ini berpengaruh pada pemilihan karir dimana individu akan menyesuaikan jabatan yang dipilihnya sesuai nilai yang dianutnya. • Hobi Hobi adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan seseorang karena kegemarannya. Individu dalam memilih kari atau jabatan akan disesuaikan dengan hobi yang dimilikinya. • Penggunaan waktu senggang Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh siswa diluar jam pelajaran disekolah digunakan untuk menunjang hobinya atau rekreasi. • Aspirasi dan pengetahuan sekolah Aspirasi dengan pendidikan sambungan yang diinginkan yang berkaitan dengan perwujudan cita-citanya. • Pengalaman kerja Pengalaman kerja yang pernah dialami siswa pada waktu duduk dibangku sekolah atau diluar sekolah. • Pengetahuan tentang dunia kerja Pengetahuan yang sementara ini dimiliki oleh anak, termasuk dunia kerja, persyaratan, kualifikasi, jabatan srtuktual, promosi jabatan, gaji yang diterim, hak dan kewajiban, tempat kerja itu berbeda. • Kemampuan dan keterbatasan fisik Kemampuan fisik misalnya bentuk daban yang kekar, tinggi, kurus. • Keterampilanketerampilan yang dapat pula diartikan cakap atau cekatan dalam mengerjakan sesuatu. Dengan pengertian lain keterampilan ialah penguasaan individu terhadap sesuatu perbuatan. 7 • Masalah dan keterbatasan pribadi Masalah atau problem dari aspek diri selalu ada kecenderungan yang bertentangan apabila menghadapi masalah. 2. faktor eksternal Selain faktor yang ada di dalam diri individu tersebut, faktor dari luar juga berpengaruh dalam pemilihan karir sebagai berikut : • Orang tua Orang tua ikut berperan dalam menentukan arah pemilihan karir pada anak remajanya. Walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam menjalankan karir selanjutnya sangat tergantung pada kecakapan dan keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Karena hal ini berkaitan dengan masalah pembiayaan pendidikan, masa depan anaknya agar terarah dengan baik, maka sekalipun orang tua turut ikut campur agar anaknya memilih program studi yang mampu menjamin kehidupan karirnya. Biasanya orang tua yang berkecukupan secara ekonomi menghendaki anaknya untuk memilih program studi yang cepat menghasilkan nilai materi, misalnya fakultas ekonomi (akuntasi, manajemen), teknik, farmasi, kedokteran (umum dan gigi) dan lain-lain. Anggapan orang tua, anak yang mampu memasuki program ini tentu akan terjamin masa depannya. Dalam kenyataannya tak selamanya yang menjadi pilihan orang tua akan berhasil dijalankan oleh anaknya, kalau tidak disertai oleh minat bakat, kemampuan, kecerdasan, motivasi internal dari anak yang bersangkutan, hal inilah yang perlu diperhatikan. • Teman (Peer Group) Tidak dipungkiri, pada kenyataannya, lingkungan pergaulan dalam kelompok remaja cukup memberi pengaruh pada diri seseorang dalam memilih jurusan program studi di SMA maupun Perguruan Tinggi. Mereka mungkin merasa tidak enak kalau tidak sama dalam pemilihan jurusan atau program studi. Pengaruh teman kelompok sebaya ini bersifat eksternal. 8 Bila remaja tidak mempunyai dorongan internal, minat bakata atau kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau tuntutan, maka kemungkinan akan mengalami kegagalan. • Lingkungan masyarakat Dalam hal ini yang berpengaruh adalah banyak sedikitnya pengangguran, kondisi geografis lingkungan hidupnya, sifat masyarakat setempat, hubungan antara anggota masyarakat, perkembangan teknologi, kondisi sosial ekonomi masyarakat dan pembinaan tenaga kerja. • Sosial ekonomi keluarga Status ekonomi keluarga berpengaruhh pada pemilihan karir mengingat persyaratan memasuki jabatan memerlukan tingkatpendidikan tertentu.  Masalah Pribadi Masalah pribadi adalah suatu kendala atau problematika yang dialami oleh seorang individu sehingga menyebabkan perubahan baik secara fisik maupun perubahan secara psikis.Masalah pribadi(personal problem) dialami individu yang mempunyai pandangan salah tentang dirinya .Dari antara mereka ada yang dihinggapi rasa rendah diri . Jenis- jenis masalah pribadi adalah sbb: • Frustasi adalah rasa kecewa atas kegagalan yang terus menerus dialami oleh individu sehingga individu tersebut merasa putus asa dan merasa segala perbuatannya sia sia semata • Stres adalah perasaan tidak nyaman baik secara fisik maupun secara psikis atas diri dan lingkungannya.Stres dapat berakibat positif (kearah yang lebih baik) dan berakibat negatif (kearah yang cenderung mundur) • Masalah adaptasi adalah dimana individu tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya secara wajar sehingga ia cenderung untuk melakukan penyesuaian diri yang menyimpang. 9 Faktor Pribadi Setiap anak berkepribadian khusus. Keadaan khusus pada anak bisa menjadi sumber munculnya berbagai perilaku menyimpang. Keadaan khusus ini adalah keadaan konstitusi, potensi, bakat, atau sifat dasar pada anak yang kemudian melalui proses perkembangan, kematangan, atau perangsangan dari lingkungan, menjadi aktual, muncul, atau berfungsi. 1. Seorang anak bisa bertingkah laku tertentu sebagai bentuk pelarian-pelarian karena ia mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran-pelajaran di sekolah. Kesulitan ini bersumber pada kemampuan dasar yang kurang baik, di mana taraf kemampuannya terletak di bawah rata-rata. Pelajaran yang dalam kenyataannya terlalu berat bagi anak, menjadi beban yang menekannya sehingga ia selalu berada dalam keadaan tegang, tertekan, dan tidak bahagia. Sehubungan dengan masalah pelajaran ini, perasaan-perasaan tertekan dan beban yang tidak sanggup dipikul juga dapat timbul karena berbagai hal yang lain seperti berikut ini. a. Tuntutan dari pihak orang tua terhadap prestasi anak yang sebenarnya melebihi kemampuan dasar yang dimiliki anak. Berbagai ungkapan yang sebenarnya keliru sering terdengar dari orang tua, seperti: "Sebenarnya anak saya tidak bodoh, tetapi ia malas" atau "Saya tidak mengharap anak saya mendapat angka 9, asal cukup saja, karena ia sebenarnya bisa." b. Tuntutan terhadap anak agar ia bisa memperlihatkan prestasi-prestasi seperti yang diharapkan orang tua. Pada kenyataannya, anak tidak bisa memenuhinya karena masa-masa perkembangannya belum siap untuk bisa menerima kualitas dan intensitas rangsangan yang diberikan. Hal ini sering terjadi pada anak di bawah umur. c. Tekanan dari orang tua agar anak mengikuti berbagai kegiatan, baik yang berhubungan dengan pelajaran-pelajaran sekolah maupun kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan bakat dan minat. Seorang anak memperlihatkan sikap-sikap negatif terhadap pelajaran karena ia harus bersekolah di dua tempat: 10 d. di sekolah biasa dan di tempat guru khusus yang waktu belajarnya bahkan lebih lama dari sekolah biasa daripada di sekolah biasa. e. Kekecewaan pada anak karena tidak berhasil memasuki sekolah atau jurusan yang dikehendaki dan yang tidak dinetralisasikan dengan baik oleh orang tua. Atau kekecewaan pada anak karena ia tidak berhasil memuaskan keinginan-keinginan atau harapan-harapan orang tua. Kekecewaan yang berlanjut pada penilaian bahwa harga dirinya tidak perlu dipertahankan karena orang tua tidak mencintainya lagi. Dari uraian di atas jelaslah bahwa masalah yang berkaitan dengan masalah sekolah, masalah belajar, prestasi, dan potensi (bakat) bisa menjadi sumber timbulnya berbagai tekanan dan frustrasi. Hal tersebut dapat mengakibatkan reaksi-reaksi perilaku nakal atau penyalahgunaan obat terlarang. 2. Seorang anak bisa memperlihatkan perilaku sikap menentang, sikap tidak mudah menerima saran-saran atau nasihat-nasihat orang lain, dan sikap kompensatoris. Kesemuanya itu bisa bersumber pada keadaan fisiknya (misalnya ada kekurangan atau cacat) yang berbeda sekali dibandingkan dengan saudara-saudaranya. Dalam hal ini, mudah timbul perasaan tersisih, kurang diperhatikan, dan tidak bahagia. Suatu keadaan yang mengusik kebahagiaannya dan mudah muncul berbagai reaksi perilaku negatif. 3. Seorang anak bisa memperlihatkan perilaku yang merepotkan orang tua dan lingkungannya dengan berbagai perilaku yang dianggap tidak mampu menyesuaikan diri. Sumber penyebab hal ini adalah tuntutan-tuntutan yang berlebihan, keinginan-keinginannya yang harus dituruti, dan tidak lekas puas terhadap apa yang diperoleh atau diberikan orang tua. Semua hal tersebut memang mendorong munculnya sikap-sikap yang mudah menimbulkan persoalan pada anak dan tentunya juga sekelilingnya. Dalam usaha menghadapi dan mengatasi masalah-masalah seperti tersebut di atas, perlu dipahami dan dicari sumber permasalahannya (dalam hal ini pada anak) untuk nenentukan tindakan-tindakan selanjutnya yang tepat. 11 Jika tidak segera diatasi, hambatan-hambatan dalam perkembangan anak dan reaksi-reaksi perilaku yang diperlihatkan dapat terus berkembang serta tidak mustahil akan berlanjut menjadi nakal dan mendorong berbagai perbuatan yang tergolong negatif. Penanganan masalah perilaku yang dilakukan seawal mungkin, sangat diperlukan. Untuk ini, perlu kerja sama dari berbagai pihak, termasuk guru atau pihak sekolah -- yang mengamati anak sekian jam setiap hari --, lingkungan sosial anak, dan khususnya orang tua anak itu sendiri. B. Strategi Pendekatan Dalam Konseling Strategi pendekatan yang dugunakan dalam masalah karir: • Menggunakan pendekatan Trait and Factor Pendekatan person yang mewarnai teori dan pelaksanaan penyuluhan karir yang disebut teori Trait and Factor.Pendekatan ini mengungkapkan bahwa penentuan karir adalah masalah individu ,pekerjaan serta hubungan antara keduanya ,dan memandang penting penggunaan tes dan informasi jabatan. Menurut teori trait and factor kepribadian merupakan suatu sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainya seperti kecakapan minat sikap dan temperamen.perkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi hingga dewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor.telah banyak diusahakan untuk membuat kategori orang – orang atas dasar dimensi macam-macam sifat. Studi ilmiah yang telah dilakukan adalah : mengukur dan menilai ciri – ciri seseorang dengan tes psikologi, mendefinisikan atau mengambarkan diri seseorang, membantu orang memahami diri dan lingkungannya dan memprediksi keberhasilan yang mungkin di capai dimasa mendatang hal yang mendasar bagi konseling trait and factor adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar pengembangan potensinya. 12 • Menggunakan Pendekatan CLIENT-CENTERED (berpusat Pada Klien) Pendekatan konseling Client Centered atau yang berpusat pada clien menekankan pada kecakapan konseli untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya .Yang paling penting dalan kualitas hubungan konseling adalah pembentukan suasana hangat ,permisif dan penerimaan yang dapat membuat klien untuk menjelajahi struktur dirinya dalam hubungan dengan pengalamannya yang unik pada diri pribadi konseli.Konsep pokok yang mendasari konseling berpusat pada klien adalah hal yang menyangkut konsep- konsep mengenai diri (self),aktualisasi diri,teori kepribadian dan hakekat kecemasan. Menurut Rogers konstruk inti konseling berpusat pada klien adalah konsep tentang diri dan konsep menjadi diri atau pertumbuhan perwujudan diri.Dikatakan bahwa konsep diri atau struktur diri dapat dipandang sebagai konfigurasi konsepsi yang terorgansasikan tentang diri yang membawa kesadaran.Hal itu terdiri dari atas unsur- unsur persepsi terhadap karakteristik dan kecakapan seseorang,pengamatan dan konsep diri dalam hubungan dengan orang lain dan lingkungan,kualitas nilai yang dipandang sebagai pertautan dengan pengalaman dan obyek,dan tunuan dan cita- cita yang dipandang mempunyai kekuatan positif dab negatif.Diri (self) Merupakan atribut yang dipelajari yang membentuk gambaran diri individu itu sendiri.Diri manusia dapat dipandang sebagai subyek yaitu ‘‘saya’’( i ) dan obyek yaitu “ku” (me) Strategi pendekatan yang digunakan dalam masalah Pribadi • Menggunakan pendekatan terapi Gestalt Pendekatan konseling ini berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. 13 Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya. Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi. Tujuan utama dari teori gestalt ini adalah untuk meningkatkan proses pertumbuhan klien dan membantu klien mengembangkan potensi manusiawinya, dan fokus utamanya adalah membantu individu melalui transisinya dan keadaan yang selalu dibantu oleh lingkungan ke keadaan mandiri (self-support). Melalui proyeksi dirinya kepada konselor , klien dihadapkan menjadi sadar bahwa baik dirinya maupun konselor ternyata memiliki pribadi yang tak sempurna. Artinya bahwa ada bagian kepribadian yang hilang, seprti yang dialami oleh setiap orang. Bagian yang hilang itu merupakan pusat. Hal ini perlu, sebab menurut perls, tanpa suatu pusat berarti segala sesuatu berlangsung pada bagian periveral (lapisan luar) sehingga tak ada suatu titik yang akan merupakan awal kegiatan dan usaha mengatasi dunia. • Menggunakan Pendekatan Konseling Psikologi Individual Konstruk utama Psikologi individual adalah bahwa perilaku manusia dipandang sebagai suatu kompensasi terhadap perasaan inverioritas (harga diri kurang) .Perasaan lemah dan tidak berdaya timbul dan berkembang karena pengalaman hidup anak bersama orang dewasa atau pandangan kekurangan dalam organ tubuh ,Adler mempercayai prinsip fundamental motivasi dengan kompensasi terhadap perasaan rendah diri ,hampir menjelaskan seluruh perilaku manusia. Tujuan dari pendekatan ini menurut adler adalah mengurangi intensitas mengurangi persaan rendah diri atau inferior,memperbaiki kebiasaan-kebiasan yang salah dalam persepsi, menentukan tujuan hidup, mengembangkan kasih sayang terhadap orang lain dan meningkatkan kegiatan. Sehingga dalam menghadapi masalah pribadi konseli dapat mencapai tilikan mengenai kesalahan gaya hidupnya, menghadapi mekanisme superioritas dan mengembangkan minat sosial dan seorang konseli harus dibantu untuk percaya diri dan tidak khawatir akan langkah yang akan ditempuhnya. 14 BAB III PENUTUP SIMPULAN Identifikasi masalah dalam konseling adalah upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh peserta didik.masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan.Masalah karir adalah hambatan –hambatan yang dihadapi siswa yang membutanya tidak dapat menentukan alternatif pengembangan karir secara cermat.Dalam masalah karir menggunakan pendekatan trait and factor dan client centered sedangkan untuk masalah pribadi menggunakan pendekatan terapi gestalt dan konseling individual.Masalah pribadi adalah suatu kendala atau problematika yang dialami oleh seorang individu sehingga menyebabkan perubahan baik secara fisik maupun perubahan secara psikis. 15 DAFTAR PUSTAKA Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta:GhaliaIndonesia. Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Frammer,Lawrence,M., (1985),The Helping Relationship:process and Skills,Third Edition New Jersey,Prentice-Hall,inc. Ketut Sukardi,D,Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan, Usaha Nasional,Surabaya,1983

4 komentar: