Minggu, 01 Juli 2012

LAPORAN BK KELOMPOK

BIMBINGAN KELOMPOK “Memahami Karakteristik Anak dalam Mengatasi Masalah Belajar” Tugas ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah “BK Kelompok” Dosen Pengampu : G. Edi Partoyo, M.Pd DI SUSUN OLEH : Siti Pebrianti 1110500144 III C/BK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2011/2012 RENCANA PROGRAM PELAYANAN (RPP) A. Identitas Bimbingan Meliputi : 1. Jenis Bimbingan : Pribadi, Sosial 2. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan 3. Kelas/Semester : X/II 4. Tujuan :Siswa dapat memahami dan mengembangkan karakteristik yang dimiliki dalam memecahkan suatu masalah tentang belajarnya B. Indikator/ Kompetensi Dasar : - Siswa mampu mengembangkan karakteristik dan mengetahui tipe gaya belajarnya - Siswa mampu mengembangkan kreativitas belajar dengan karakteristik atau gaya belajar yang dimilikinya - Siswa mampu berfikir positif - Siswa mampu memahami manfaat kelompok dalam mengatasi suatu permasalahan C. Rencana Pelaksanaan/Uraian Kegiatan : 1) Uraian Kegiatan atau Langkah-langkah : a. Pertemuan Pertama -Guru BK menerangkan karakteristik anak dalam belajar (gaya belajarnya) agar siswa dapat mengatasi masalah belajarnya. -Guru BK memberikan (membagikan) angket gaya belajar dengan jumlah 35 pertanyaan, untuk memberikan penguatan pada siswa tipe gaya belajar atau karakteristik siswa yang seperti apa yang baik untuk setiap masing-masing siswa karena setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. -Guru BK meminta siswa agar menulis nomor yang sudah dilingkari siswa dalam angket yang dibagikan untuk dibahas lagi pada pertemuan kedua. b. Pertemuan Kedua -Guru BK menyimpulkan materi atau angket yang sudah dibagikan pada siswa. -Guru BK menganalisis siswa itu dari pengisian angket yang sudah disebar pada pertemuan pertama, masuk dalam karakteritik atau tipe gaya belajar seperti apa siswa itu. -Guru BK memberikan motivasi pada siswa agar dapat mengembangkan kreativitas belajar. c. Pertemuan Ketiga -Guru BK membuatkan kelompok yang sesuai dengan gaya belajar atau karakteristik masing-masing siswa. -Guru BK memberikan permainan setelah mengelompokkan masing-masing siswa yang sesuai dengan gaya belajarnya, agar dapat melihat hasil perubahan dari pengelompokan karakteristik atau gaya belajar siswa apakah sudah sesuai, sangat sesuai atau bahkan kurang sesuai dengan yang diinginkan masing-masing siswa. 2) Materi Layanan : Terlampir D. Rencana Penilaian/Tindak Lanjut : 1) Penilaian : a. Penilaian Proses Melihat antusias siswa dalam mengikuti kegiatan b. Penilaian Hasil Melihat hasil/kesimpulan kegiatan yang dibuat siswa dalam bentuk tertulis 2) Tindak Lanjut : a. Setelah pelaksanaan kegiatan diberikan kesempatan pada siswa untuk konsultasi baik dalam kelompok maupun individu b. Pengamatan perkembangan peserta didik E. Catatan Khusus : Siswa diharapkan dapat mengembangkan kretivitas belajar dalam kemampuan minatnya karena sudah memiliki karakteristik dalam belajarnya atau gaya belajarnya yang diinginkan sehingga dapat mengatasi masalah belajarnya sendiri. LAPORAN BIMBINGAN KELOMPOK A. KEGIATAN Hari/Tanggal : Jumat, Sabtu, dan Senin/18,19, dan 21 Juni 2010 Pertemuan : 3 kali pertemuan Waktu : 14.20 – 15.15 Tempat : Ruang Kelas Hasil : Hasil yang dipeoleh dari petemuan kegiatan Bimbingan Kelompok ini adalah antara siswa dengan Guru pembimbing, mengakrabkan dengan anggotanya, setiap anggota mengemukakan topik yang ingin dibicarakan dan satu topik yang telah dibahas, diberikan pendapat tentang topic yang dibahas. B. ANALISIS KEGIATAN 1. PRAKTEK KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Kelompok ini berisikan empat tahap yaitu : a. Tahap Pembentukan Pada tahap ini dilakukan perkenalan antar anggota. Dalam kegiatan ini tempat duduk peserta juga diatur dengan membentuk lingkaran. Pemimpin kelompok membuka kegiatan dengan salam dan ucapan terima kasih atas kehadiran anggotapada hari ini yang telah di sepakati. Lalu dilanjutkan dengan berdo’a. Setelah berdoa dilanjutkan dengan menjelaskan : 1) Pengertian dan Tujuan Bimbingan Kelompok Bimbingan Kelompok adalah bimbingan yang diberikan secara kelompok untuk memberikan informasi guna membantu anggota dalam menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Tujuannya adalah memberikan wawasan, pandangan, dan pemahaman pada anggota terhadap topic yang dibahas. Selain itu melatih anggota agar mampu berbicara didepan banyak orang, berani mengemukakan pendapat, saran, dan tanggapan didepan anggota lain. 2) Cara Pelaksanaan Masing-masing anggota diminta secara sukarela untuk berbicara, mengeluarkan perasaan-perasaannya, pendapat, saran, dan tanggapannya dengan terbuka. Pada saat salah satu anggota sedang mengemukakan pendapatnya, anggota yang lain mendengarkan dengan baik. 3) Asas yang perlu dilaksanakan a) Asas Kesukarelaan Semua anggota dapat mengeluarkan pendapat dan tanggapannya secara sukarela dan spontan tanpa adanya paksaan. b) Asas Keterbukaan Anggota kelompok dapat mengutarakan perasaan-perasaan, saran, dan pendapatnya secara terbuka. c) Asas Kenormatifan Ketika ada anggota kelompok yang sedang berbicara, anggota yang lain mendengarkan. b. Tahap Peralihan Pada tahap ini tidak ada keengganan pada masing-masing anggota karena mereka sudah saling mengenal anggota satu sama lain. Ini terlihat dari kesiapan anggota untuk segera memulai pada tahap kegiatan. c. Tahap Kegiatan Kegiatan ini berjalan dengan baik dan tidak ada kendala yang cukup berat. Maka setiap anggota bebas mengemukakan topik yang ingin dibahas secara bergantian. Tetapi hampir semua siswa mengemukakan topic tentang belajar. Setelah anggota selesai mengusulkan topik yang disampaikan, kemudian pemimpin kelompok meminta anggota untuk membahas Bagaimana Cara Memahami Karakteristik Anak dalam Mengatasi Masalah Belajar. • Cara Memahami Karakteristik Anak dalam Mengatasi Masalah Belajar Awalnya salah satu diantara yang mengemukakan topik mengatasi masalah belajar diminta mengungkapkan alasan mengapa mengusulkan topik tersebut. Kemudian anggota diberi kesempatan untuk bertanya, mengemukakan pendapat, usul, dan saran. Kesimpulan dari semua yang dikemukakan adalah sebagai berikut : Isi Bahasan : 1) Memahami setiap karakteristik atau gaya belajar yang dimiliki anak dalam mengatasi masalah belajar 2) Definisi gaya belajar 3) Manfaat gaya belajar untuk anak 4) Langkah Guru BK agar siswa dapat memahami karakteristik atau gaya belajarnya sehingga dapat mengatasi masalah belajar yang dialami masing-masing siswa • Pendapat Anggota 1) Dita berpendapat bahwa belajar harus didasari dengan niat kita, karena dengan begitu kita akan lebih memahami materi yang ada 2) Yanti berpendapat bahwa belajarlah dari pengalaman kita sendiri, sehingga dapat menentukan mana belajar yang baik dan yang salah 3) Rini berpendapat bahwa setiap karakter yang dimiliki setiap anak merupakan salah satu faktor yang menunjang dalam belajar 4) Mifta berpendapat bahwa kita haruslah rajin dalam belajar, agar tidak mengalami permasalahan dalam belajar 5) Desi berpendapat bahwa motivasi adalah salah satu faktor dalam belajar 6) Rifai berpendapat bahwa setiap anak lebih memahami karakter yang ada di dalam dirinya dalam belajar d. Tahap Pengakhiraan Untuk tahap pengakhiran, pemimpin kelompok memberitahukan bahwa kegiatan akan segera diakhiri karena waktu yang disepakati akan segera berakhir dan tidak mungkin untuk dilahjutkan. Kemudian pemimpin kelompok meminta anggotanya untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh pada kegiatan ini. Dan terakhir, anggota tidak lupa diminta untuk mengungkapkan pesan dan kesan setelah melaksanakan layanan ini. Tidak lupa pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih atas kesediaan anggota kelompok yang meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan Bimbingan Kelompok dan kemudian berdo’a bersama-sama. Setelah berdo’a selesai, semua anggota kelompok menyanyikan lagu perpisahan bersama. 2. HASIL YANG DIRASAKAN OLEH PEMIMPIN KELOMPOK Hasil yang diperoleh dari kegiatan Bimbingan Kelompok ini adalah anggota dapat belajar dan dapat mengetahui bahwa sebenarnya Bimbingan Kelompok tidak hanya memberitahu informasi tetapi juga menambah wawasan, bertukar pikiran dan membahas topik yang menarik. a. Komunikasi antar anggota dengan pemimpin kelompok berjalan dengan baik meskipun terkadang anggota terkesan sering bercanda dan ada rasa malunya tersendiri. b. Sarana/prasarana Sarana dan prasarana yang disiapkan oleh pemimpin kelompok dalam kegiatan Bimbingan Kelompok ini meliputi tempat/ruang untuk berjalannya kegiatan, buku panduan, minuman dan makanan kecil. MATERI LAYANAN • MEMAHAMI SETIAP KARAKTERISTIK ATAU GAYA BELAJAR ANAK DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR Pada dasarnya setiap karakteristik atau gaya belajar antara anak yang satu dengan anak yang lain itu berbeda. Untuk hal itu dibutuhkan pemahaman bagi anak atau siswa agar dapat memahami karakteristik atau gaya belajarnya sehingga dapat mengatasi masalah belajar yang dihadapinya nanti. Berikut ini ada beberapa macam gaya belajar untuk memahami setiap karakteristik atau gaya belajar anak dalam mengatasi masalah belajarnya : 1. Gaya Belajar Visual Adalah gaya belajar dengan cara melihat, menitikberatkan ketajaman penglihatan, yaitu bukti-bukti kongkret yang harus diperlihatkan terlebih dahulu agar siswa memahaminya. Anak yang mempunyai cara belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi. Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar visual adalah : - belajar dengan cara melihat - selalu mengatakan “ saya lihat ” - rapi dan teratur - berbicara dengan cepat - mementingkan penampilan, baik dalam pakaian maupun presentasi - biasanya tidak terganggu oleh keributan - lebih suka membaca daripada dibacakan - mencoret-coret tanpa arti selama belajar/telefon - lebih suka demonstrasi daripada berpidato - sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya/tidak - mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya - lebih cepat dalam mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar 2. Gaya Belajar Auditorial Adalah gaya belajar dengan cara mendengar untuk menyerap suatu informasi/pengetahuan. Anak yang mempunyai cara belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakana. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan_kaset. Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar auditorial adalah: - belajar dengan cara mendengar - sering mengatakan “ saya dengar ” - sering berbicara kepada diri sendiri saat belajar - mudah terganggu oleh keributan - sering menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan yang ada didalam buku pada saat dia membaca ( menggumam ) - merasa kesulitan untuk menulis misalnya dalam tugas yang isinya menggunakan tulisan dalam membuat cerita, karya ilmiah atau yang lain. Namun, anak ini akan hebat dalam bercerita di depan orang atau bersama teman-temannya - lebih suka gurauan lisan daripada gurauan yang ada di komik - cara bicaranya yaitu berirama dan berpola ( lambat/pelan ) - belajar dengan cara mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang sudah dilihatnya - suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar - dapat menirukan warna, irama dan nada suara 3. Gaya Belajar Kinestetik Adalah gaya belajar yang mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu, dengan begitu ia dapat memperoleh informasi tertentu dan bisa mengingatnya dengan mudah. Anak yang mempunyai cara belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar kinestetik adalah : - berbicara dengan perlahan - belajar dengan cara melakukan sesuatu - memainkan tangan ketika berbicara - selalu mengatakan “ saya rasa ” - menanggapi perhatian fisik - menyentuh orang untuk mendapat perhatian mereka - berdiri mendekat ketika berbicara dengan orang - selalu berorientasi pada fsik dan banyak bergerak - menghafal dengan cara berjalan dan melihat - menggunakan jari sebagai petunjuk saat membaca - banyak menggunakan isyarat tubuh - sulit mengingat peta kecuali jika dirinya pernah ketempat itu - kemungkinan tulisannya jelek - tidak dapat diam jika disuruh duduk dalam waktu yang lama • DEFINISI GAYA BELAJAR Definisi gaya adalah suatu cara yang dapat dilakukan yang menyebabkan untuk melakukan sesuatu hal. Sedangkan belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan mempunyai peran penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku perilaku individu. Sedangkan, Menurut Moh. Suryo (1977) ; Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Whiterington (1952) ; Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Dalam hal ini belajar merupakan perubahan perilaku yang disebabkan oleh individu yang mengadakan interaksi lingkungan. Akan tetapi ternyata tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil belajar artinya ada perubahan perilaku yang dipandang bukan sebagaihasil belajar. Kondisi tertentu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya di alami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pintar dan cerdas. Jenis-jenis masalah belajar di Sekolah Menengah Atas dapat dikelompokkan kepada murid yang mengalami : 1) Keterlambatan akademik Yaitu murid yang diperkirakan memiliki intelegensi cukup tinggi tetapi tidak dapat di manfaatkan secara optimal. 2) Ketercepatan dalam belajar Yaitu keadaan murid yang memiliki bakat akademik yang cukup tinggi, memiliki IQ 130 bahkan lebih. 3) Sangat lambat dalam belajar Yaitu keadaan murid yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu di pertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus. 4) Kurang motivasi belajar Yaitu keadaan murid yang kurang semangat dalam belajar, berarti disini keadaan murid seolah-olah tampak jera dan malas. 5) Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar Yaitu kondisi murid yang kegiatannya atau perbuatan belajar sehari-hari dengan menyukai hal-hal menunda-nunda tugas, suka mengulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui. 6) Sering tidak masuk sekolah Yaitu murid-murid yang sering tidak hadir atau menderita sakit dalam waktu yang cukup lama sehingga kehilangan sebagian besar kegiatan belajarnya. Oleh karena itu diperlukan agar setiap anak dapat memahami gaya belajar atau karakteristiknya sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam belajar. Karena gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi didalam proses pembelajaran. Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana anak menyerap, kemudian mengatur serta mengolah informasi. • MANFAAT GAYA BELAJAR UNTUK ANAK 1. Keuntungan Akademik - memaksimalkan potensi belajar anda - dapat berprestasi pada semua tingkat pendidikan - memahami cara belajar terbaik dan bisa mendapatkan nilai lebih baik pada ujian dan tes - mengatasi keterbatasan belajar dalam kelas - mengurangi frustasi dan tingkat stres bagi siswa - mengembangkan strategi belajar anda untuk lebih efisien dan efektif 2. Keuntungan Pribadi - meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri - mempelajari cara-cara terbaik dalam menggunakan keunggulan otak anda - mendapatkan wawasan mengenai kekuatan serta kelemahan diri anda - mempelajari bagaimana menikmati belajar dengan lebih dalam agar materi yang diterima bisa dipahami - mengembangkan motivasi untuk belajar - mempelajari bagaimana cara memaksimalkan kemampuan serta ketrampilan alami yang dimiliki oleh anda • LANGKAH GURU BK AGAR SISWA DAPAT MEMAHAMI KARAKTERISTIK (GAYA BELAJARNYA) DAN DAPAT MENGATASI MASALAH BELAJAR YANG DIALAMI NANTI 1) Peran Guru BK disini adalah menerangkan apa yang dimaksud karakteristik atau gaya belajar sehingga siswa dapat memiliki pandangan dan memahami macam gaya belajar yang ada dan kira-kira siswa tersebut akan memiliki gambaran setelah ditengkan oleh Guru BK, bahwa selama ini cara belajarnya seperti ini dan termasuk dalam gaya belajar ini. Dan membuat siswa mampu untuk mengatasi masalah belajar yang dialaminya karena mengetahui gaya belajarnya. 2) Peran Guru BK selanjutnya yaitu agar setiap siswa bisa mengetahui masing-masing gaya belajarnya yang sesuai, maka Guru BK akan memberikan angket yang akan diisi oleh siswa. Dan sebelumnya Guru BK menjelaskan bahwa ini bukanlah soal jadi semua jawaban adalah benar. Jadi isilah dengan memberi lingkaran pada nomor yang anda setujui, dan benar-benar merupakan kebiasaan kalian. Dibawah ini adalah angket yang diberikan oleh Guru BK pada siswa, agar dapat memahami gaya belajarnya masing-masing apakah termasuk Auditorial, Visual, atau Kinestetik. PETUNJUK MENGERJAKAN: 1. Beri Lingkaran pada nomor yang anda setujui, dan benar-benar merupakan kebiasaan kalian. 1. Saya lebih suka mendengarkan informasi yang ada di kaset daripada membaca buku. 2. Jika mengerjakan sesuatu, saya selalu membaca instruksinya terlebih dahulu. 3. Saya lebih suka membaca daripada mendengarkan pelajaran/penjelasan. 4. Saat seorang diri, saya biasanya memainkan musik/lagu atau bernyanyi. 5. Saya lebih suka berolahraga daripada membaca buku. 6. Saya selalu dapat menunjukkan arah Utara atau Selatan di manapun saya berada. 7. Saya suka menulis surat, jurnal, catatan atau buku harian. 8. Saat berbicara, saya suka mengatakan, “saya dengar, itu kedengarannya bagus, itu bunyinya bagus”. 9. Ruangan, meja, mobil atau rumah saya biasanya berantakan/tidak teratur. 10. Saya suka merancang, mengerjakan dan membuat sesuatu dengan tangan saya. 11. Saya tahu hampir semua kata dari lagu yang saya dengar. 12. Ketika mendengar orang lain berbicara, saya biasanya membuat gambar dari apa yang saya yang mereka katakan dalam pikiran saya. 13. Saya suka olahraga dan rasanya saya adalah olahragawan yang baik. 14. Mudah sekali bagi saya untuk mengobrol dalam waktu yang lama dengan kawan saya saat berbicara di telepon. 15. Tanpa musik, hidup amat membosankan. 16. Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat dengan mudah berbicara dengan siapapun. 17. Saat melihat objek dalam bentuk gambar, saya dapat dengan mudah mengenali obyek yang sama walaupun posisi obyek itu diputar/diubah. 18. Saya biasanya mengatakan, “saya rasa, saya perlu menemukan pijakan atas hal ini, atau saya ingin bisa menangani hal ini. 19. Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering sekali melihat pengalaman itu dalam bentuk gambar di dalam pikiran saya. 20. Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar suara dan berbicara pada diri saya mengenai pengalaman itu. 21. Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali ingat bagaimana perasaan saya terhadap pengalaman itu. 22. Saya lebih suka musik daripada seni lukis. 23. Saya sering mencoret-coret kertas saat berbicara di depan telepon atau dalam suatu pertemuan/santai. 24. Saya lebih suka melakukan contoh peragaan ( memperagakan /melakukan gerakan ) daripada membuat catatan tertulis atas suatu kegiatan. 25. Saya lebih suka membacakan cerita daripada mendengarkan. 26. Saya biasanya berbicara dengan perlahan. 27. Saya lebih suka membaca daripada menulis. 28. Tulisan tangan saya biasanya tidak rapi. 29. Saya biasanya menggunakan jari saya untuk menunjuk kalimat yang saya baca. 30. Saya dapat dengan cepat melakukan penjumlahan dan perkalian dalam pikiran saya. 31. Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada saya saat sedang nonton TV. 32. Saya suka mencatat perintah/instruksi yang disampaikan pada saya. 33. Saya dapat mengingat dengan mudah apa yang orang katakan. 34. Saya paling mudah belajar sambil mempraktekan/melakukan. 35. Sangat sulit bagi saya untuk duduk diam dalam waktu yang lama. 3) Guru BK menyuruh siswa untuk menulis nomor berapa saja yang dilingkari, kemudian Guru BK mulai menyimpulkan materi dari angket yang sudah dikerjakan oleh siswa yaitu menjelaskan hasil angket yang ada bahwa : 1. siswa yang memiliki tipe gaya belajar visual adalah siswa yang melingkari nomor angket : ( 2,3,6,7,12,17,19,23,25,30,31,33 ). 2. siswa yang memiliki tipe gaya belajar auditorial adalah siswa yang melingkari nomor angket : ( 1,4,8,11,14,15,16,20,22,27,32,34 ). 3. siswa yang memiliki tipe gaya belajar kinestetik adalah siswa yang melingkari nomor angket : ( 5,9,10,13,18,21,24,26,28,29,35,36 ) 4) Guru BK mulai menegaskan tentang gaya belajar yaitu dengan memberikan Tips Gaya Belajar untuk siswa, agar siswa memiliki gambaran lebih dan mulai fokus sehingga dapat memanfaatkan dan menggunakan gaya belajarnya baik Auditorial, Visual atau Kinestetik. Berikut Tips Gaya Belajar yang diberikan Guru BK agar siswa lebih memahami cara belajarnya nanti : 1. Gaya Belajar Visual Siswa yang memiliki gaya belajar visual disarankan agar dalam belajarnya menggunakan cara-cara dibawah ini : - belajar dengan gerakan tubuh - belajar dengan grafik/diagram - belajar melalui komputer - belajar lewat poster - belajar dengan membaca buku/majalah - belajar dengan menggunakan tulisan beraneka warna - belajar dengan mind mapping adalah belajar dengan cara mengembangkan kegiatan berpikir kesegala arah dan menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. 2. Gaya Belajar Auditorial Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial disarankan agar dalam belajarnya menggunakan cara-cara dibawah ini : - belajar dengan bertanya kepada guru atau kawan yang dianggap lebih memahami materi pelajaran - belajar dengan membaca (dengan suara keras) - belajar dengan rajin berangkat ke sekolah - belajar dengan cara role play adalah belajar seperti sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan dan kesenangan - belajar dengan musik yang disukai - belajar dengan kerja kelompok (belajar bersama teman) - belajar dengan cara mendengarkan 3. Gaya Belajar Kinestetik Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik disarankan agar dalam belajarnya menggunakan cara-cara dibawah ini : - belajar dengan cara field trip adalah belajar dengan sebuah progaram yang dirancang dengan sedemikian rupa dan menggabungkan beberapa unsur kegiatan seperti: outbond, sosial kemasyarakatan, lingkungan hidup - belajar dengan cara high light adalah belajar dengan bagaimana cara menyajikan kode program dengan warna berbeda - belajar sambil berjalan - belajar dengan cara mind mapping adalah belajar dengan cara mengembangkan kegiatan berpikir kesegala arah dan menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut - belajar dengan menggunakan gerakan tubuh - dan belajar dengan mencoba segala hal yang baru dan menyenangkan bagi anda 5) Peran Guru BK dalam memotivasi belajar siswa agar tidak mengalami masalah dalam belajar, perlu adanya dukungan dari pihak lain yaitu Guru, Konselor, dan staf sekolah lainnya agar lebih meningkatkan motivasi siswa dalam belajar melalui prosedur yang dilakukan yaitu : - Memperjelas tujuan-tujuan belajar. Karena dengan hal ini siswa akan terdorong untuk belajar jika ia mengetahui tujuan-tujuan belajar yang hendak dicapai. - Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan, dan minat siswa. - Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang, dan menyenangkan bagi siswa. - Memberikan hadiah (reward) dan hukuman (punishment) yang bersifat membimbing, yaitu yang menimbulkan efek peningkatan. - Menciptakan suasana hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa. - Menghindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu seperti suasana yang menakutkan, mengecewakan, membingungkan, dan menjengkelkan. - Melengkapi sumber dan peralatan belajar. 6) Setelah siswa mengetahui gaya belajarnya masing-masing yaitu ada yang Auditorial, Visual, dan Kinestetik. Maka Guru BK kemudian membuatkan sebuah kelompok yang sesuai dengan gaya belajarnya, yaitu yang visual duduk sebelah kanan, auditorial ditengah, dan kinestetik disebelah kiri. 7) Setelah adanya pembagian kelompok seperti itu, Guru BK melanjutkan dengan sebuah permainan untuk semua tipe gaya belajar yang ada di dalam ruangan kelas. Hal ini dilakukan oleh Guru BK untuk melihat seberapakah hasil perubahan yang terjadi jika siswa dengan gaya belajar yang sama dikelompokkan dengan yang sama bila dibandingkan siswa duduk acak dengan berbagai tipe gaya belajar yang berbeda. Berikut permainannya di bawah ini : PERMAINAN MENARI, MENARA, DAN MERANA 1. Cara Bermain : - Semua siswa disuruh untuk berdiri baik tipe gaya belajar auditorial, visual, dan kinestetik - Guru BK menyontohkan sebentar cara bermainnya yaitu jika Guru BK mengatakan kata “Menari” maka siswa harus merentangkan tangannya ke samping, jika mengatakan “Menara” maka siswa harus mempraktikkan tangannya keatas, dan jika mengatakan “Merana” maka siswa harus meletakkan tangannya dibawah seperti posisi tegap. - Setelah mencontohkan cara permainannya maka Guru BK dengan pelan mengatakan kata Menari atau Menara atau Merana dan gerakannya yang melakukan adalah siswa. Disini Guru BK memulai kata dengan alunan pelan sampai cepat untuk membuat konsentrasi anak fokus dalam permainan yang ada. 2. Catatan : Mengapa dilakukan permainan ini karena ketika dalam permainan Menara, Menari, dan Merana ini banyak anak yang salah dalam melakukan gerakannya. Karena permainan dilakukan dengan pelan , cepat (bergantian). Dalam hal ini ternyata anak yang memiliki gaya belajar Auditorial lebih focus dan konsentrasi terhadap suara yang Guru BK katakana dan benar mempraktekannya. Kenapa karena gaya belajar tipe anak Auditorial adalah mendengarkan sehingga gerakan yang mereka lakukan lebih tepat dibandingkan gaya belajar kinestetik dan visual. Pada dasarnya tipe gaya belajar visual juga dapat mengikuti dengan baik tapi jika ada bantuan dari orang lain yang mengatakan dan mempraktikan gerakan itu langsung. Karena tipe gaya belajar visual adalah dengan melihat baru melakukan. Begitu juga gaya belajar kinestetik akan lebih baik jika dilakukan hanya dengan gerakan saja, dia akan lebih cepat dan cekatan jika belajar langsung dengan sesuatu yaitu gerakan yang aktif. Jadi pada dasarnya setiap gaya belajar memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung bagaimana kita sebagai siswa untuk menyiasati belajar yang menyenangkan sesuai dengan keinginannya dan menghasilkan nilai yang baik. Jadi pahami betul belajar yang anda suka dan terapkan jika anda melakukan belajar, agar lebih efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal dalam belajar dan bukan masalah belajar yang didapat. LAMPIRAN MASUKAN ATAU PERTANYAAN DARI TEMAN-TEMAN 1. Hutomo Bimo ( III D/BK) Masukan : Sebaiknya ketika mempresentasikan berdiri! Jawaban : Terimakasih untuk mas Tomi yang sudah memberikan masukannya yaitu dengan maksud agar kelompok kami lebih baik lagi dalam presentasi. Terima kasih….. 2. Adhika Prihastanto ( III C/BK) Pertanyaan : Bagaimana cara pengkondisian kelas yang baik? Jawaban : Terimakasih atas pertanyaannya mas Dika, ya seharusnya ketika Bimbingan Kelompok kondisi kelas haruslah tenang dan semua audience (siswa) mendengarkan apa yang disampaikan oleh anggota yang lain dan ketika Guru BK memberikan langkah-langkah untuk siswa agar didengarkan dan tenang, focus terhadap apa yang sedang dilakukan sehingga lebih efektif dan bermanfaat bagi siswa itu sendiri. 3. M. Asari ( III C/BK) Pertanyaan : Rasanya kurang efektif jika pertemuan dilakukan satu kali? Jawaban : Terimakasih atas pertanyaannya mas Ari, ia kami menyadari kalau rasanya pertemuan sekali agak kurang efektif, sehingga kami merubahnya menjadi tiga kali pertemuan untuk Memahami Karakteristik Anak dalam Mengatasi Masalah Belajar. Dan jika dari pertemuan itu masih ada siswa yang kurang dapat memahami kami menyediakan konseling individu ataupun hanyakonsultasi. Terimakasih banyak… 4. Sapto Wijaya ( III D/BK) Pertanyaan : Kayaknya jika pertemuan hanya satu kali tidak akan mengena, kurang efektif jika dilakukan satu kali. Jawaban : Terimakasih atas pertanyaannya mas Sapto, seperti yang sudah saya sampaikan di jawabannya mas Ari diatas. Tadinya kita memang melakukan pertemuan satu kali, tapi berhubung akan kurang efektif kami menjadikan pertemuannya menjadi tiga kali. Soal hasilnya bisa mengena apa tidak, dapat dilihat dari respon antusias siswa mengikuti Bimbingan Kelompok. Terimakasih….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar