Minggu, 01 Juli 2012

puisi saat bintang terang ku pandang terasa begitu indah.namun saat langit tiada berbintang hati terasa trenyuh tenggelam. nmun saat cinta itu dtng hati ini mersa bahagia sekali. smua yg kulakukan itu hanya karna cinta.yg tertanam dalam lubuk hati yg paling dlm akan ku jaga kau dgn nyawaku .karna bagiku engkaulah nyawaku. engkaulah bidadariku. engkaulah surgaku namun saat engkau bilang..maafkan aku sayang aku kan pergi mnjau drmu karna aku sdh tdk mencintaimu. saat itu ku menangis .dn ku meraasa hampa..nmun hrus bgaimna lg..itulah cinta .tdk dpt diduga dn di bayangkan.

BK Kelompok yang efektif

Kriteria Bimbingan Kelompok yang Efektif Bimbingan kelompok merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen yang saling berkaitan. Dapat terlaksana secara efektif dan efisien jika semua komponen dalam sistem tersebut mengarah pada perubahan dan pada sesuatu yang positif. Komponen sistem dalam bimbingan kelompok menurut Wibowo (2005: 189) adalah: “Variabel raw input (siswa/anggota kelompok); instrumental input (konselor, program, tahapan dan sarana); envimental input (norma, Tujuan dan lingkungan); proses atau perantara (interaksi, perlakuan kontrak perilaku yang disepakati akan diubah dan dinamika kelompok); output yaitu berkenaan dengan perubahan perilaku atau penguasaan tugas-tugas”. Leave a Comment Posted by kelompok5bkunila on April 25, 2011 Komponen-komponen system dalam bimbingan kelompok tersebut adalah: a. Raw Input Keanggotaan merupakan salah satu unsur pokok dalam bimbingan kelompok. Raw Input dalam bimbingan kelompok adalah siswa. Karena bimbingan kelompok sifatnya pengembangan dan topik yang dibahas merupakan topik-topik umum, maka siapapun dapat menjadi anggota kelompok. Berikut ini beberapa pertimbangan dalam membentuk suatu kelompok bimbingan kelompok adalah (Prayitno, 1995: 30): 1) Jenis kelompok, untuk Tujuan-tujuan tertentu mungkin diperlukan pembentukan kelompok dengan jumlah anggota yang seimbang antara laki-laki dan perempuan, atau mungkin juga semua jenis kelamin anggota sama. 2) Umur, pada umumnya dinamika kelompok lebih baik dikembangkan dalam kelompok-kelompok dengan anggota seumur 3) Kepribadian, keragaman atau keseragaman dalam kepribadian anggota dpat membawa keuntungan atau kerugian tertentu. Jika perbedaan diantara para anggota itu amat besar, maka komunikasi akan terganggu dan dinamika kelompok juga kurang hangat. 4) Hubungan awal, keakraban dapat mewarnai hubungan dalam anggota kelompok yang sudah saling bergaul sebelumnya, dan sebaliknya suasana keasingan akan dilaksanakan oleh para anggota yang belum saling kenal. Untuk kelompok tugas mungkin anggota yang seragam akan menyelesaikan tugas lebih baik. Sebaliknya, bagi kelompok bebas, khususnya dengan Tujuan kemampuan hubungan sosial dengan orang-orang baru, anggota kelompok yang beragam akan lebih tepat sasaran. b. Intrumental Input Konselor (pemimpin kelompok), program, dan tahapan, dan sarana merupakan instrumental input bimbingan kelompok. Konselor atau pemimpin kelompok harus menguasai keterampilan dan sikap yang memadai untuk terselenggaranya proses bimbingan kelompok yang efektif. Diantaranya pemimpin kelompok mampu melaksanakan teknik umum dengan istilah “3M” Mendengar dengan baik, memahami secara penuh, dan merespon secara tepat dan positif. Program kegiatan selayaknya dikembangkan sesuai kebutuhan siswa, kondisi objektif sekolah, perkembangan yang terjadi di masyarakat, serta keterampilan dankemampuan konselor di sekolah yang bersangkutan (Wibowo, 2005: 252). c. Enviromental Input Kegiatan layanan bimbingan kelompok dapat berjalan dengan lancar dan terarah, apabila terdapat norma kelompok. Norma kelompok merupakan aturan yang dibuat, dan disepakati serta digunakan dalam kegiatan bimbingan kelompok. Selain itu lingkungan kondusif dalam kelompok juga perlu diciptakan demi tercapainya bimbingan kelompok yang efektif. Lingkungan kondusif yang dimaksud adalah adanya suasana akrab dan hangat yang mewarnai dinamika kelompok. Dinamika kelompok merupakan interaksi dinamis antar anggota kelompok dan pemimpin kelompok dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok. d. Proses Kegiatan layanan bimbingan kelompok terlihat hidup apabila tercipta dinamika kelompok di dalamnya. Dinamika kelompok dapat dimanfaatkan dalam proses interaksi antar anggota dalam membahas topik yang disajikan, sehingga antar anggota dapat terjalin rasa empati, keterbukaan, rasa positif, saling mendukung dan merasa setara dengan anggota lain dalam kelompok tersebut. Oleh karena itu perlu diperhatikan pula peranan yang hendaknya dimainkan oleh anggota maupun pemimpin kelompok. Peran anggota dan pemimpin kelompok dapat dilihat pada uraian dimuka. Agar proses bimbingan kelompok dapat mencapai keberhasilan, perlu disediakan sarana pendukung yaitu merupakan seperangkat alat bantu untuk memperlancar proses bimbingan kelompok. Alat bantu tersebut anta lain ruangan, tempat duduk dan perlengkapan administrasi lainnya (Wibowo, 2005: 154). e. Output Setelah mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok siswa diharapkan memiliki sikap dan keterampilan yang lebih baik. Dalam hal ini siswa diharapkan memiliki kemampuan verbal dan non verbal yang lebih baik. Selain itu siswa diharapkan memiliki keterbukaan, rasa positif, empati, sikap saling mendukung, dan memiliki rasa setara dan kebersamaan yang tinggi. Menurut Amti dan Marjohan (1992: 150) mengemukakan bahwa setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok diharapkan anggota mampu mengembangkan sikap dan keterampilan sebagai berikut: 1) Sikap, meliputi tidak mau menang sendiri, tidak gegabah dalam berbicara, ingin membantu orang lain, lebih melihat aspek positif dalam menanggapi pendapat teman-temannya, sopan dan bertanggung jawab, menahan dan mengendalikan diri, mau mendengar pendapat orang lain, dan tidak memaksakan pendapanya. 2) Keterampilan, meliputi mengemukakan pendapat kepada orang lain, menerima pendapat orang lain dan memberikan tanggapan secara tepat dan positif.

MAKALAH APTL

MAKALAH IDENTIFIKASI MASALAH DALAM KONSELING DAN MACAM MACAM MASALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah APTL1 Dosen Pengampu:SRI ADI NURHAYATI , MM Kelompok Disusun Oleh: Fikri Muis Ali : 1110500179 Fernanda Yoga : 11105000178 Siti Pebrianti : 1110500144 Miftah Nur Latifah : 1110500090 Mintasih Nugraheni : 1110500093 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TRGAL 2012 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENDAHULUAN • Latar Belakang 1 • Definisi masalah 2 • Rumusan Masalah 2 BAB II PEMBAHASAN • Identifikasi masalah dalam konseling.................................................................. 3 • Macam – macam masalah.................................................................................... 4 • Jenis jenis masalah karir...................................................................................... 4 • Faktor masalah karir............................................................................................ 5 • Jenis jenis masalah pribadi.................................................................................. 9 • Faktor penyebab masalah pribadi....................................................................... 10 • Strategi pendekatan dalam konseling.................................................................. 12 BAB III PENUTUP • Kesimpulan......................................................................................................... 15 • Daftar Pustaka..................................................................................................... 16 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia yang hidup di dunia pastilah memiliki masalahnya masing – masing, entah itu besar ataupun kecil, tak terkecuali siapapun. Dan semua orang pada umumnya sangat membenci sekali dengan datangnya suatu masalah. Padahal jika kita amati dan telaah lebih dalam lagi, setiap masalah, datang ketika kita berada dalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan atau cita – cita. Masalah merupakan bagian penting dari sebuah roda kehidupan. Dan pada dasarnya manusia adalah mahkluk yang hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya suatu masalah. Jika tak ada masalah maka sulit rasanya bagi manusia untuk menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya.Dan parahnya lagi anda akan kehilangan arti dari sebuah kehidupan, merasakan betapa hambar serta tak menariknya dunia ini. Bahkan mungkin sebagian besar dari anda akan memilih untuk mengakhiri hidup karena tak ada lagi yang mesti anda capai dan perjuangkan sebab semuanya bisa secara langsung anda dapatkan. Jadi sebenarnya masalah ada di dunia ini adalah memiliki tujuan fungsi tersendiri untuk kehidupan manusia, yaitu untuk menjaga kehidupan agar tetap aktif dan berpikir kreatif agar dapat melangkah maju menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Hanya tergantung bagaimana manusia tersebut menyikapi setiap masalah yang datang. Setiap kejadian ataupun peristiwa jika disikapi dengan cara yang berbeda maka akan menghasilkan respon atau tindakan yang berbeda dan dengan adanya respon atau tindakan yang berbeda maka akan menhasilkan hasil yang berbeda pula. 1 B. DEFINISI MASALAH Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal. Masalah merupakan ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan ,ada yang melihat masalah sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang dan adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan , sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan C. RUMUSAN MASALAH • Pengertian identifikasi masalah dalam bimbingan dan konseling? • Apa pengertian masalah karir dan pribadi? • jenis jenis masalah karir dan pribadi. • faktor penyebab masalah karir dan pribadi • Pendekatan yang digunakan dalam masalah pribadi dan karir. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Identifikasi Masalah Dalam Konseling Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh peserta didik.identifikasi masalah merupakan salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb). Tujuan Identifikasi masalah adalah • Konselor dapat mengetahui pribadi seorang konseli secara lebih dalam • Brdasarkan dat- data yang mengenai konseli maka konselor dapat memahami dan mengetahui faktor- faktor penyebab masalah konseli • Konselor dapat menentukan layanan atau pendekataan yang dilakukan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi konseli • Konseli dapat terbantu untuk memahami masalaha yang dihadapinya. Fungsi Identifikasi Masalah bimbingan dan konseling di sekolah – sekolah adalah sebagai alat yang digunakan oleh seorang guru BK (bimbingan dan konseling) atau konselor untuk dapat memahami terhadap setiap individu yang mengalami suatu masalah atau kasus – kasus tertentu.Masalahatau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi fakta memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi. 3 Data yang dikumpulkan dalam identifikasi masalah antara lain: • Identitas konseli • Dapat dilihat dari daftar cek masalah siswa atau angket yang pernah dibagikan kepada konseli • Tanda- tanda atau gejala- gejala yang nampak • Serta beberapa data tentang konseli seperti latar belakang keluarga,kesehatan anak,hubungan sosial dan minatnya Macam Macam Bidang Bimbingan Dalam bimbingan dan konseling ada 4 macam bidang bimbingan yaitu karir, pribadi, sosial, dan belajar. Seperti yang telah diketahui masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat sebagai ketidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkankesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu tentang bidang bimbingan karir dan pribadi.  Masalah Karir Masalah karir adalah hambatan –hambatan yang dihadapi siswa yang membutanya tidak dapat menentukan alternatif pengembangan karir secara cermat.Penyebab masalah adalah hal- hal yang dapat menyebabkan timbulnya masalah karir pada siswa sehi gga perlu adanya bantuan.Bantuan yang dimaksud adalah teknik layanan yang direncanakan maupun yang diberikan oleh konselor untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah karirnya .Masalah karir dan penyebab masalahnya penting untuk diketahui agar siswa dapat memperoleh bantuan yang sesuai untuk memecahkannya. Jenis- jenis karir Dalam proses pemilihan karir tentunya perlu memahami terlebih dahulu bidang- bidang karir yang ada seperti dikemukakan oleh winkel yang mengelompokan maca- macam atau jenis- jenis karir menorut bidangnya yaitu: 4 • Teknik dan industri,misalnya:montir ,masinis,penerbangan,pemborong,arsitek, Insinyur,ahli pertambangan ,ahli tekstil.ahli kimia dan ahli percetakan. • Niaga misalnya:Akuntan,penjaga toko,pengusaha akuntan,makelar,pembuat iklan dan pengusaha auransi. • Perkantoran misalnya :sekretaris,menyusun statistik,kasir,progamer komputer dan resepsionis. • Pelayanan masyarakat atau jasa misalnya: Apoteker,dokter,perawat,guru,hakim,jaksa,notris • Pekerjaan lapangan(pertanian,peternakan,kehutanan dan perikanan .misalnya:Dokter hewan,nelayanan serta ahli perairan Faktor – faktor yang mempengaruh pemilihan karir Dalam pemilihan karir terdapat dua faktor yang sangat mempengaruhi yaitu faktor yang bersumber dari diri individu tersebut ( internal ) dan faktor yang bersumber dari lingkungan serta orang lain ( eksternal ) 1. faktor internal • kemampuan intelegensi inteligensi merupakan kecerdasan umum yang ikut mendukung dalam pemecahan masalah-masalah yang ada dalam hubungannya dengan tugas pekerjaan. Misalnya seperti ditunjukan dalam penelitian di Amerika dengan menggunakan inteligensi berdasarkan atas penelitian tersebut maka dapat diperkirakan bahwa tingkat jabatan tertentu membutuhkan tingkat inteligensi tertentu. Dengan menggunakan data test psikologis, dapat memberikan arti yang lebih luas bila dihubungkan dengan klasifikasi jabatan atau karir. 5 • Bakat ( aptitude ) Bakat adalah kemampuan khusus seseorang dalam suatu atau beberapa bidang, yang dapat menunjukankeistimewaannya bila mendapatkan latihan. Dalam dunia pekarjaan, adanya persyaratan dan kompetensi khusus yang dituntut itu secara berbeda-beda, menuntu adanya kemampuan khusus tertentu yang berbeda-beda dari par individu pelaksanaannya. Banyak dikemukakan bahwa bekerja sesuai dengan bakatnya, akan menimbulkan kecocokan, kesenangan dan timbulnya semangat kerjayang tinggi mampu mengembangkan diri dan akhirnya mencapai produktivitas kerja yang tinggi pula. • Minat Murphy berpendapat bahwa minat adalah stikukas yang terkondisi yang ingin dicapai karena hubunganya dengan tujuan yang dipandang bernilai. Minat dalam jabatan ikut menentukan seseorang dalam memilih dan menentukan pekerjaan ( kegiatan ), karena telah kita ketahui bahwa manusia dalam suatu pekerjaan tertentu memiliki ciri-ciri yang bersifat suka ataupun tidak suka yang dapat membedakan mereka dari orang lain pekerjaan. Ini berarti bahwa pemilihan seseorang terhadap suatu pekerjaan, berbeda dengan pilihan orang lain ( terhadap pekerjaan lain ) disebabkan karena minat yang berbeda. • Prestasi belajar ( achievement ) Prestasi belajar sekarang dapat diakui sebagai petunjuk kearah mana seseorang seharusnya memilih pekerjaan. Karena keberhasilan dalam pelajaran-pelajaran tertentu akan menjadi motivasi dan modal dasar dalam memilih suatu pekerjaan. Prestasi belajar yang tinggi mendorong seseorang menumbuhkan dan mengembangkan minatnya terhadap pekerjaan serupa, yang didukung oleh kecakapannya dalam belajar tersebut. • Kepribadian ( personality ) Dipoboye dan Anderson menunjukan bahwa nilai-nilai pekerjaan yang dipegang oleh individu merupakan unsur yang penting dalam susunan motivasinya dalam memilih pekerjaan. Pada umumnya diakui bahwa orang-orang dengan tipe kepribadiantertentu tidak cocok kepada sesuatu jenis pekerjaan ( lapangan hidup ), dan karena itu maka faktor-faktor kepribadian ikut menentukan dalam memilih dan menentukan macamnya pekerjaan. 6 • Sikap Sikap adalah suatu kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu atau sikap dapat di artikan sebagai suatu kecenderungan yang relatif stabil yang dimiliki individu dalam mereaksi terhadap dirinya sendiri, orang lain atau situasi tertentu. • Nilai Nilai adalh sifat-sifat atau hal-hal yang pening atau berguna bagi kemanusiaan. Dimana nilai dipakai sebagai suatu patokan dalam melakukan tindakan. Nnilai yang dianut individu berbeda dan ini berpengaruh pada pemilihan karir dimana individu akan menyesuaikan jabatan yang dipilihnya sesuai nilai yang dianutnya. • Hobi Hobi adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan seseorang karena kegemarannya. Individu dalam memilih kari atau jabatan akan disesuaikan dengan hobi yang dimilikinya. • Penggunaan waktu senggang Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh siswa diluar jam pelajaran disekolah digunakan untuk menunjang hobinya atau rekreasi. • Aspirasi dan pengetahuan sekolah Aspirasi dengan pendidikan sambungan yang diinginkan yang berkaitan dengan perwujudan cita-citanya. • Pengalaman kerja Pengalaman kerja yang pernah dialami siswa pada waktu duduk dibangku sekolah atau diluar sekolah. • Pengetahuan tentang dunia kerja Pengetahuan yang sementara ini dimiliki oleh anak, termasuk dunia kerja, persyaratan, kualifikasi, jabatan srtuktual, promosi jabatan, gaji yang diterim, hak dan kewajiban, tempat kerja itu berbeda. • Kemampuan dan keterbatasan fisik Kemampuan fisik misalnya bentuk daban yang kekar, tinggi, kurus. • Keterampilanketerampilan yang dapat pula diartikan cakap atau cekatan dalam mengerjakan sesuatu. Dengan pengertian lain keterampilan ialah penguasaan individu terhadap sesuatu perbuatan. 7 • Masalah dan keterbatasan pribadi Masalah atau problem dari aspek diri selalu ada kecenderungan yang bertentangan apabila menghadapi masalah. 2. faktor eksternal Selain faktor yang ada di dalam diri individu tersebut, faktor dari luar juga berpengaruh dalam pemilihan karir sebagai berikut : • Orang tua Orang tua ikut berperan dalam menentukan arah pemilihan karir pada anak remajanya. Walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam menjalankan karir selanjutnya sangat tergantung pada kecakapan dan keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Karena hal ini berkaitan dengan masalah pembiayaan pendidikan, masa depan anaknya agar terarah dengan baik, maka sekalipun orang tua turut ikut campur agar anaknya memilih program studi yang mampu menjamin kehidupan karirnya. Biasanya orang tua yang berkecukupan secara ekonomi menghendaki anaknya untuk memilih program studi yang cepat menghasilkan nilai materi, misalnya fakultas ekonomi (akuntasi, manajemen), teknik, farmasi, kedokteran (umum dan gigi) dan lain-lain. Anggapan orang tua, anak yang mampu memasuki program ini tentu akan terjamin masa depannya. Dalam kenyataannya tak selamanya yang menjadi pilihan orang tua akan berhasil dijalankan oleh anaknya, kalau tidak disertai oleh minat bakat, kemampuan, kecerdasan, motivasi internal dari anak yang bersangkutan, hal inilah yang perlu diperhatikan. • Teman (Peer Group) Tidak dipungkiri, pada kenyataannya, lingkungan pergaulan dalam kelompok remaja cukup memberi pengaruh pada diri seseorang dalam memilih jurusan program studi di SMA maupun Perguruan Tinggi. Mereka mungkin merasa tidak enak kalau tidak sama dalam pemilihan jurusan atau program studi. Pengaruh teman kelompok sebaya ini bersifat eksternal. 8 Bila remaja tidak mempunyai dorongan internal, minat bakata atau kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau tuntutan, maka kemungkinan akan mengalami kegagalan. • Lingkungan masyarakat Dalam hal ini yang berpengaruh adalah banyak sedikitnya pengangguran, kondisi geografis lingkungan hidupnya, sifat masyarakat setempat, hubungan antara anggota masyarakat, perkembangan teknologi, kondisi sosial ekonomi masyarakat dan pembinaan tenaga kerja. • Sosial ekonomi keluarga Status ekonomi keluarga berpengaruhh pada pemilihan karir mengingat persyaratan memasuki jabatan memerlukan tingkatpendidikan tertentu.  Masalah Pribadi Masalah pribadi adalah suatu kendala atau problematika yang dialami oleh seorang individu sehingga menyebabkan perubahan baik secara fisik maupun perubahan secara psikis.Masalah pribadi(personal problem) dialami individu yang mempunyai pandangan salah tentang dirinya .Dari antara mereka ada yang dihinggapi rasa rendah diri . Jenis- jenis masalah pribadi adalah sbb: • Frustasi adalah rasa kecewa atas kegagalan yang terus menerus dialami oleh individu sehingga individu tersebut merasa putus asa dan merasa segala perbuatannya sia sia semata • Stres adalah perasaan tidak nyaman baik secara fisik maupun secara psikis atas diri dan lingkungannya.Stres dapat berakibat positif (kearah yang lebih baik) dan berakibat negatif (kearah yang cenderung mundur) • Masalah adaptasi adalah dimana individu tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya secara wajar sehingga ia cenderung untuk melakukan penyesuaian diri yang menyimpang. 9 Faktor Pribadi Setiap anak berkepribadian khusus. Keadaan khusus pada anak bisa menjadi sumber munculnya berbagai perilaku menyimpang. Keadaan khusus ini adalah keadaan konstitusi, potensi, bakat, atau sifat dasar pada anak yang kemudian melalui proses perkembangan, kematangan, atau perangsangan dari lingkungan, menjadi aktual, muncul, atau berfungsi. 1. Seorang anak bisa bertingkah laku tertentu sebagai bentuk pelarian-pelarian karena ia mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran-pelajaran di sekolah. Kesulitan ini bersumber pada kemampuan dasar yang kurang baik, di mana taraf kemampuannya terletak di bawah rata-rata. Pelajaran yang dalam kenyataannya terlalu berat bagi anak, menjadi beban yang menekannya sehingga ia selalu berada dalam keadaan tegang, tertekan, dan tidak bahagia. Sehubungan dengan masalah pelajaran ini, perasaan-perasaan tertekan dan beban yang tidak sanggup dipikul juga dapat timbul karena berbagai hal yang lain seperti berikut ini. a. Tuntutan dari pihak orang tua terhadap prestasi anak yang sebenarnya melebihi kemampuan dasar yang dimiliki anak. Berbagai ungkapan yang sebenarnya keliru sering terdengar dari orang tua, seperti: "Sebenarnya anak saya tidak bodoh, tetapi ia malas" atau "Saya tidak mengharap anak saya mendapat angka 9, asal cukup saja, karena ia sebenarnya bisa." b. Tuntutan terhadap anak agar ia bisa memperlihatkan prestasi-prestasi seperti yang diharapkan orang tua. Pada kenyataannya, anak tidak bisa memenuhinya karena masa-masa perkembangannya belum siap untuk bisa menerima kualitas dan intensitas rangsangan yang diberikan. Hal ini sering terjadi pada anak di bawah umur. c. Tekanan dari orang tua agar anak mengikuti berbagai kegiatan, baik yang berhubungan dengan pelajaran-pelajaran sekolah maupun kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan bakat dan minat. Seorang anak memperlihatkan sikap-sikap negatif terhadap pelajaran karena ia harus bersekolah di dua tempat: 10 d. di sekolah biasa dan di tempat guru khusus yang waktu belajarnya bahkan lebih lama dari sekolah biasa daripada di sekolah biasa. e. Kekecewaan pada anak karena tidak berhasil memasuki sekolah atau jurusan yang dikehendaki dan yang tidak dinetralisasikan dengan baik oleh orang tua. Atau kekecewaan pada anak karena ia tidak berhasil memuaskan keinginan-keinginan atau harapan-harapan orang tua. Kekecewaan yang berlanjut pada penilaian bahwa harga dirinya tidak perlu dipertahankan karena orang tua tidak mencintainya lagi. Dari uraian di atas jelaslah bahwa masalah yang berkaitan dengan masalah sekolah, masalah belajar, prestasi, dan potensi (bakat) bisa menjadi sumber timbulnya berbagai tekanan dan frustrasi. Hal tersebut dapat mengakibatkan reaksi-reaksi perilaku nakal atau penyalahgunaan obat terlarang. 2. Seorang anak bisa memperlihatkan perilaku sikap menentang, sikap tidak mudah menerima saran-saran atau nasihat-nasihat orang lain, dan sikap kompensatoris. Kesemuanya itu bisa bersumber pada keadaan fisiknya (misalnya ada kekurangan atau cacat) yang berbeda sekali dibandingkan dengan saudara-saudaranya. Dalam hal ini, mudah timbul perasaan tersisih, kurang diperhatikan, dan tidak bahagia. Suatu keadaan yang mengusik kebahagiaannya dan mudah muncul berbagai reaksi perilaku negatif. 3. Seorang anak bisa memperlihatkan perilaku yang merepotkan orang tua dan lingkungannya dengan berbagai perilaku yang dianggap tidak mampu menyesuaikan diri. Sumber penyebab hal ini adalah tuntutan-tuntutan yang berlebihan, keinginan-keinginannya yang harus dituruti, dan tidak lekas puas terhadap apa yang diperoleh atau diberikan orang tua. Semua hal tersebut memang mendorong munculnya sikap-sikap yang mudah menimbulkan persoalan pada anak dan tentunya juga sekelilingnya. Dalam usaha menghadapi dan mengatasi masalah-masalah seperti tersebut di atas, perlu dipahami dan dicari sumber permasalahannya (dalam hal ini pada anak) untuk nenentukan tindakan-tindakan selanjutnya yang tepat. 11 Jika tidak segera diatasi, hambatan-hambatan dalam perkembangan anak dan reaksi-reaksi perilaku yang diperlihatkan dapat terus berkembang serta tidak mustahil akan berlanjut menjadi nakal dan mendorong berbagai perbuatan yang tergolong negatif. Penanganan masalah perilaku yang dilakukan seawal mungkin, sangat diperlukan. Untuk ini, perlu kerja sama dari berbagai pihak, termasuk guru atau pihak sekolah -- yang mengamati anak sekian jam setiap hari --, lingkungan sosial anak, dan khususnya orang tua anak itu sendiri. B. Strategi Pendekatan Dalam Konseling Strategi pendekatan yang dugunakan dalam masalah karir: • Menggunakan pendekatan Trait and Factor Pendekatan person yang mewarnai teori dan pelaksanaan penyuluhan karir yang disebut teori Trait and Factor.Pendekatan ini mengungkapkan bahwa penentuan karir adalah masalah individu ,pekerjaan serta hubungan antara keduanya ,dan memandang penting penggunaan tes dan informasi jabatan. Menurut teori trait and factor kepribadian merupakan suatu sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainya seperti kecakapan minat sikap dan temperamen.perkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi hingga dewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor.telah banyak diusahakan untuk membuat kategori orang – orang atas dasar dimensi macam-macam sifat. Studi ilmiah yang telah dilakukan adalah : mengukur dan menilai ciri – ciri seseorang dengan tes psikologi, mendefinisikan atau mengambarkan diri seseorang, membantu orang memahami diri dan lingkungannya dan memprediksi keberhasilan yang mungkin di capai dimasa mendatang hal yang mendasar bagi konseling trait and factor adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar pengembangan potensinya. 12 • Menggunakan Pendekatan CLIENT-CENTERED (berpusat Pada Klien) Pendekatan konseling Client Centered atau yang berpusat pada clien menekankan pada kecakapan konseli untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya .Yang paling penting dalan kualitas hubungan konseling adalah pembentukan suasana hangat ,permisif dan penerimaan yang dapat membuat klien untuk menjelajahi struktur dirinya dalam hubungan dengan pengalamannya yang unik pada diri pribadi konseli.Konsep pokok yang mendasari konseling berpusat pada klien adalah hal yang menyangkut konsep- konsep mengenai diri (self),aktualisasi diri,teori kepribadian dan hakekat kecemasan. Menurut Rogers konstruk inti konseling berpusat pada klien adalah konsep tentang diri dan konsep menjadi diri atau pertumbuhan perwujudan diri.Dikatakan bahwa konsep diri atau struktur diri dapat dipandang sebagai konfigurasi konsepsi yang terorgansasikan tentang diri yang membawa kesadaran.Hal itu terdiri dari atas unsur- unsur persepsi terhadap karakteristik dan kecakapan seseorang,pengamatan dan konsep diri dalam hubungan dengan orang lain dan lingkungan,kualitas nilai yang dipandang sebagai pertautan dengan pengalaman dan obyek,dan tunuan dan cita- cita yang dipandang mempunyai kekuatan positif dab negatif.Diri (self) Merupakan atribut yang dipelajari yang membentuk gambaran diri individu itu sendiri.Diri manusia dapat dipandang sebagai subyek yaitu ‘‘saya’’( i ) dan obyek yaitu “ku” (me) Strategi pendekatan yang digunakan dalam masalah Pribadi • Menggunakan pendekatan terapi Gestalt Pendekatan konseling ini berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. 13 Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya. Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi. Tujuan utama dari teori gestalt ini adalah untuk meningkatkan proses pertumbuhan klien dan membantu klien mengembangkan potensi manusiawinya, dan fokus utamanya adalah membantu individu melalui transisinya dan keadaan yang selalu dibantu oleh lingkungan ke keadaan mandiri (self-support). Melalui proyeksi dirinya kepada konselor , klien dihadapkan menjadi sadar bahwa baik dirinya maupun konselor ternyata memiliki pribadi yang tak sempurna. Artinya bahwa ada bagian kepribadian yang hilang, seprti yang dialami oleh setiap orang. Bagian yang hilang itu merupakan pusat. Hal ini perlu, sebab menurut perls, tanpa suatu pusat berarti segala sesuatu berlangsung pada bagian periveral (lapisan luar) sehingga tak ada suatu titik yang akan merupakan awal kegiatan dan usaha mengatasi dunia. • Menggunakan Pendekatan Konseling Psikologi Individual Konstruk utama Psikologi individual adalah bahwa perilaku manusia dipandang sebagai suatu kompensasi terhadap perasaan inverioritas (harga diri kurang) .Perasaan lemah dan tidak berdaya timbul dan berkembang karena pengalaman hidup anak bersama orang dewasa atau pandangan kekurangan dalam organ tubuh ,Adler mempercayai prinsip fundamental motivasi dengan kompensasi terhadap perasaan rendah diri ,hampir menjelaskan seluruh perilaku manusia. Tujuan dari pendekatan ini menurut adler adalah mengurangi intensitas mengurangi persaan rendah diri atau inferior,memperbaiki kebiasaan-kebiasan yang salah dalam persepsi, menentukan tujuan hidup, mengembangkan kasih sayang terhadap orang lain dan meningkatkan kegiatan. Sehingga dalam menghadapi masalah pribadi konseli dapat mencapai tilikan mengenai kesalahan gaya hidupnya, menghadapi mekanisme superioritas dan mengembangkan minat sosial dan seorang konseli harus dibantu untuk percaya diri dan tidak khawatir akan langkah yang akan ditempuhnya. 14 BAB III PENUTUP SIMPULAN Identifikasi masalah dalam konseling adalah upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh peserta didik.masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan.Masalah karir adalah hambatan –hambatan yang dihadapi siswa yang membutanya tidak dapat menentukan alternatif pengembangan karir secara cermat.Dalam masalah karir menggunakan pendekatan trait and factor dan client centered sedangkan untuk masalah pribadi menggunakan pendekatan terapi gestalt dan konseling individual.Masalah pribadi adalah suatu kendala atau problematika yang dialami oleh seorang individu sehingga menyebabkan perubahan baik secara fisik maupun perubahan secara psikis. 15 DAFTAR PUSTAKA Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta:GhaliaIndonesia. Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Frammer,Lawrence,M., (1985),The Helping Relationship:process and Skills,Third Edition New Jersey,Prentice-Hall,inc. Ketut Sukardi,D,Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan, Usaha Nasional,Surabaya,1983

PROGRAM dan LAYANAN BK

Ngantuk adalah hal yang lumrah dalam hidup kita akan tetapi kantuk itu bisa menjadi masalah besar jika rasa kantuk itu datang bukan pada waktu yang tepat .Misalnya pada saat kita belajar di kelas dan rasa kantuk itu datang .Belajar jadi tidak fokus ,selain itu konsentrasi belajar kita menjadi buyar. CARA MENGATASI NGANTUK DI DALAM KELAS Mengantuk merupakan proses fisologi yang hampir semua orang mengalami kejadian seperti ini,karena kadang- kadang sering bahkan selalu mengantuk didalam kelas merupakan suatu hal yang dapat mengganggu konsentrasi belajar,siswa yang mengalami hal ini akan merasa terganggu Faktor yang menyebabkan siswa mengantuk didalam kelas ketika sedang belajar • Kurangnya jam tidur saat malam hari dengan berbagai kegiatan • Kurangnya energi dalam tubuh seperti sehabis berolahraga atau bagi seseorang yang sedang berpuasa • Karena sakit ,saat sakit kondisi tubuh tidak mendukung saat belajar didalam kelas tidak mendukung untuk proes belajar didalam kelas • Merasa jenuh dan tidak menyukai mata pelajaran pelajaran tertentu • Kurang aktif dalam mengikuti pelajaran seperti bertanya,melakukan debat maupun berfikir • Keadaan yang berkondisi dan kebiasaan • Suara guru yang terlalu halus dalam menyamloaikan pelajaran dan tata cara mengajar yang dirasa membosankan CARA MENGANTISIPASI AGAR TIDAK MENGANTUK  Dalam mengikuti pelajaran adalah dengan menghinmdari faktor- faktor yang disebutkan tadi terutama yang berasal dari dalam diri(individual) itu sendiri seperti makan yang cukup agar tersedia energi yang cukup untuk belajar  Apabila berpuasa,malamnya harus cukup makan sehingga ketika mengikuti pelajaran dapat mengikuti dengan aktif dan jauh dari rasa jenuh. UPAYA MENGURANGI RASA NGANTUKDI KELAS 1. Jangan tidur terlalu malam,usahakan tiidur malam jangan melewati jam 22.00 dan jangan terlalu awal. 2. Jangan terlalu banyak membuang tenaga pada saat waktunya istirahat ,misalkan bermain bola atau kegiatan lainnya sehingga energi tidak banyak terkuras 3. Konsentrasi penuh pada saat pelajaran,meskipun pelajaran tersebut kurang diminati 4. Usaha bertanya pada guru yang sedang memberikan pelajaran karena dengan bertanya tentu akan berkonsentrasi penuh dan penyerapan materi pelajaran lebih hangat dan ringan diingat lebih lama 5. Jika dengan usaha tersebut rasa ngantuk belum juga hilang maka mintalah ijin pada guru untuk mencuci muka kebelakang dan sekalian menghirup udara segar sehingga suasana akan segar kembali Mengantuk saat pelajaran bisa muncul dari dua faktor.Yang pertama faktor luar disebabkan karena pelajaran dari guru yang tidak disenangi.Cara mengajar guru yang selain monoton tanpa humor barangkali juga tidak disertai contoh atau ilustrasi yang memadai .Faktor dalam diri sendiri seperti kelalahan kurang sehat,kurang tidur atau memang ada penyakit yang tidak disadari jika disebabkan kelelahan kurang sehat atau kurang tidur,nampaknya persoalan mengantuk tetap saja mengancam jalan keluarnya istirahat dan tidur yang cukup. Yang pertama pastikan waktu tidur kamu cukup (terutama waktu tidur malam hari) yang kedua pastikan waktu tidur kamu berkualitas (bukan mereem ayam doang)ketiga duduk di depan biar ada perasaan segan terhadap guru sehigga ngntuknya hilang.dan yang keempat ke wc untuk cuci muka. • Makan permen( Dengan kita makan permen maka lidah sebagai indera pengecap mengirimkan berita ke otak tentang rasa permen yang kita makansehingga otak dapat merespon.Yang tadinya mata kita udah redup karena ngantuk,mau gak mau dipaksa ama otak untuk melek • Cuci muka pokoknya segera keluar dari kelas ini juga cara klasik waktu temen-temen .Waktu temen- temen semua merasa ngantuk dikelas ,langsung ajah izin ke kamar buat cucu muka,langsung ajah bilas muka dengan air selain itu dapat juga kumur- kumur dan ngebersihin hidung pake air,basahin juga rambut bagian belakang kepala,tambahkan kalau bisa leher juga ikut dibasuh dengan air.Jangan lupa bawa sapu tangan atau minimal tisu buat buat ngelap air yang dileher supaya baju yang kita pakai ga basah,lagian malu juga kalau basah- basah masuk kelas. • Saling menggosokan telapak tangan lalu tempelkan kemata bila kantuk datang menyerang.saling gosokan kedua telapak tangan sampai timbul rasa panas ,selain itu tempelkan kedua telapak tangan (yang masih hangat itu) ke mata(tentunya ke mata yang terpejam) • Bertanya kepada guru atau teman.Mungki ini cara yang peling efektif dan efisien buat ngilangin ngantuk di kelas.Dengan bertanya kepada teman atau guru maka akan membuat diri kita berpikir lebih keras tentang pelajaran itu.Apalagi kalau tanya kepada guru dijamin lebih cepet memenangkan pertarungan melawan kantuk soalnya kalau tanya kepada guru,selain ,menyiapkan pertanyaan yang berbobot (kan malu m temen kalau pertanyaan ecek- ecek) tentunya juga harus menyiapkan mental lebih.bayangin ajah untuk bertanya kepada guru ,kita harus kebih dahulu memberi tanda kepada guru tersebut agar guru tersebut tahu bahwa kita ingin bertanya,ini artinya kita butuh keberanian.Setelah diizinkan bertanya,suara kita saat bertanya harus bisa terdengar jelas.Soalnya kalau pertanyaan gak jelas ,maka guru akan meminta kita untuk mengulangi pertanyaan lagi,inipun artinya butuh keberanian .belum lagi kalau gurunya balik nanya ke kita tentang pendapat kita.Dengan cara ini ngebuat kita langsung menang melawan kantuk.

Cara mengatasi ngantuk di kelas

Ngantuk adalah hal yang lumrah dalam hidup kita akan tetapi kantuk itu bisa menjadi masalah besar jika rasa kantuk itu datang bukan pada waktu yang tepat .Misalnya pada saat kita belajar di kelas dan rasa kantuk itu datang .Belajar jadi tidak fokus ,selain itu konsentrasi belajar kita menjadi buyar. CARA MENGATASI NGANTUK DI DALAM KELAS Mengantuk merupakan proses fisologi yang hampir semua orang mengalami kejadian seperti ini,karena kadang- kadang sering bahkan selalu mengantuk didalam kelas merupakan suatu hal yang dapat mengganggu konsentrasi belajar,siswa yang mengalami hal ini akan merasa terganggu Faktor yang menyebabkan siswa mengantuk didalam kelas ketika sedang belajar • Kurangnya jam tidur saat malam hari dengan berbagai kegiatan • Kurangnya energi dalam tubuh seperti sehabis berolahraga atau bagi seseorang yang sedang berpuasa • Karena sakit ,saat sakit kondisi tubuh tidak mendukung saat belajar didalam kelas tidak mendukung untuk proes belajar didalam kelas • Merasa jenuh dan tidak menyukai mata pelajaran pelajaran tertentu • Kurang aktif dalam mengikuti pelajaran seperti bertanya,melakukan debat maupun berfikir • Keadaan yang berkondisi dan kebiasaan • Suara guru yang terlalu halus dalam menyamloaikan pelajaran dan tata cara mengajar yang dirasa membosankan CARA MENGANTISIPASI AGAR TIDAK MENGANTUK  Dalam mengikuti pelajaran adalah dengan menghinmdari faktor- faktor yang disebutkan tadi terutama yang berasal dari dalam diri(individual) itu sendiri seperti makan yang cukup agar tersedia energi yang cukup untuk belajar  Apabila berpuasa,malamnya harus cukup makan sehingga ketika mengikuti pelajaran dapat mengikuti dengan aktif dan jauh dari rasa jenuh. UPAYA MENGURANGI RASA NGANTUKDI KELAS 1. Jangan tidur terlalu malam,usahakan tiidur malam jangan melewati jam 22.00 dan jangan terlalu awal. 2. Jangan terlalu banyak membuang tenaga pada saat waktunya istirahat ,misalkan bermain bola atau kegiatan lainnya sehingga energi tidak banyak terkuras 3. Konsentrasi penuh pada saat pelajaran,meskipun pelajaran tersebut kurang diminati 4. Usaha bertanya pada guru yang sedang memberikan pelajaran karena dengan bertanya tentu akan berkonsentrasi penuh dan penyerapan materi pelajaran lebih hangat dan ringan diingat lebih lama 5. Jika dengan usaha tersebut rasa ngantuk belum juga hilang maka mintalah ijin pada guru untuk mencuci muka kebelakang dan sekalian menghirup udara segar sehingga suasana akan segar kembali Mengantuk saat pelajaran bisa muncul dari dua faktor.Yang pertama faktor luar disebabkan karena pelajaran dari guru yang tidak disenangi.Cara mengajar guru yang selain monoton tanpa humor barangkali juga tidak disertai contoh atau ilustrasi yang memadai .Faktor dalam diri sendiri seperti kelalahan kurang sehat,kurang tidur atau memang ada penyakit yang tidak disadari jika disebabkan kelelahan kurang sehat atau kurang tidur,nampaknya persoalan mengantuk tetap saja mengancam jalan keluarnya istirahat dan tidur yang cukup. Yang pertama pastikan waktu tidur kamu cukup (terutama waktu tidur malam hari) yang kedua pastikan waktu tidur kamu berkualitas (bukan mereem ayam doang)ketiga duduk di depan biar ada perasaan segan terhadap guru sehigga ngntuknya hilang.dan yang keempat ke wc untuk cuci muka. • Makan permen( Dengan kita makan permen maka lidah sebagai indera pengecap mengirimkan berita ke otak tentang rasa permen yang kita makansehingga otak dapat merespon.Yang tadinya mata kita udah redup karena ngantuk,mau gak mau dipaksa ama otak untuk melek • Cuci muka pokoknya segera keluar dari kelas ini juga cara klasik waktu temen-temen .Waktu temen- temen semua merasa ngantuk dikelas ,langsung ajah izin ke kamar buat cucu muka,langsung ajah bilas muka dengan air selain itu dapat juga kumur- kumur dan ngebersihin hidung pake air,basahin juga rambut bagian belakang kepala,tambahkan kalau bisa leher juga ikut dibasuh dengan air.Jangan lupa bawa sapu tangan atau minimal tisu buat buat ngelap air yang dileher supaya baju yang kita pakai ga basah,lagian malu juga kalau basah- basah masuk kelas. • Saling menggosokan telapak tangan lalu tempelkan kemata bila kantuk datang menyerang.saling gosokan kedua telapak tangan sampai timbul rasa panas ,selain itu tempelkan kedua telapak tangan (yang masih hangat itu) ke mata(tentunya ke mata yang terpejam) • Bertanya kepada guru atau teman.Mungki ini cara yang peling efektif dan efisien buat ngilangin ngantuk di kelas.Dengan bertanya kepada teman atau guru maka akan membuat diri kita berpikir lebih keras tentang pelajaran itu.Apalagi kalau tanya kepada guru dijamin lebih cepet memenangkan pertarungan melawan kantuk soalnya kalau tanya kepada guru,selain ,menyiapkan pertanyaan yang berbobot (kan malu m temen kalau pertanyaan ecek- ecek) tentunya juga harus menyiapkan mental lebih.bayangin ajah untuk bertanya kepada guru ,kita harus kebih dahulu memberi tanda kepada guru tersebut agar guru tersebut tahu bahwa kita ingin bertanya,ini artinya kita butuh keberanian.Setelah diizinkan bertanya,suara kita saat bertanya harus bisa terdengar jelas.Soalnya kalau pertanyaan gak jelas ,maka guru akan meminta kita untuk mengulangi pertanyaan lagi,inipun artinya butuh keberanian .belum lagi kalau gurunya balik nanya ke kita tentang pendapat kita.Dengan cara ini ngebuat kita langsung menang melawan kantuk.

Merangkum Manajemen BK

MANAJEMEN BK Nama:Siti Pebrianti Kelas : 4 F NMP : 1110500144 BAB II BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF Bimbingan dan konseling merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas yang dirancang oleh konselor untuk membantu klien dalam upaya untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin.Layanan bimbingan konseling komprehensif meliputi segala layanan yang mencakup visi, misi, tujuan, fungsi, sasaran, kegiatan , strategi personel, dan fasilitas serta evaluasi.Fokus utama dalam Bimbingan dan Konseling komprehensif adalah teraktualisasinya potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal selanjutnya pada giliran peserta didik dapat sukses baik disekolah maupun dimasyarakat.Bimbingan dan konseling komprehensif dirancang untuk mencegah artinya bahwa konselor berkewajiban membantu peserta didik agar dapat mempunyai sikap proaktif dalam menghadapi berbagai persoalan.Dalam konseling ini mengarahkan pesertya didik agar dapat mencegahberbagai kemungkinan yang dapat berakibat mengganggu dalam perkembangannya..Menurut Gysbers dan Henderson (2006:28) bahwa : Tujuan bimbingan dan konseling bersifat kompetibel dengan tujuan pendidikan.Program bimbingan dan konseling bersifat berkembang artinya bahwa fokus utama layanan bimbingan dan konseling adalah mengawal perkembangan peserta didik melalui upaya memfasilitasi peserta didik agar dapat tumbuh dam berkembang agar menjadi pribadi yang mandri dan berkembang secara optimal. Program bimbingan dan konseling merupakan Team building artinya merupakan tim yang bersifat kolaboratif anatar staf.Merupakan proses yang sistematis dan dikemasmelalaui tahap- tahap perencanaan ,desain,implementasi,evaluasi dan tindak lanjut.Harus dikendalikan oleh kepemimpinan yang mempunyai visi dan misi yang kuat tentang bimbingan dan konseling. Komponen bimbingan dan konseling komprehensif merupakan upaya untuk memberikan bantuan kepada setiap peserta didik agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin dan dikemas dalam empat komponen yaitu kurikulum bimbingan.perencanaan individual,pelayanan responsif,dukungan sistem (Gysbers dan Henderson, 2006:139-140). Strategi yang dilakukan oleh konselor dalam pelaksanaan kurikulum bimbingan atau pelayanan dasar dikemukakan oleh departemen pendidikan nasional (2008:224-230) sebagai berikut : 1,Bimbingan kelas,layanan orientasi, 2.pelayanan informasi, 3.bimbingan kelompok dan, 4.pelayanan pengumpulan data.Satu hal yang penting dilaksanakan konselor adalah memahami konseli/klien secara mendalam beserta aspek kepribadiannya melalui berbagai asesmen dan memberikan informasi yang akurat tentang potensi diri dan lingkungan serta peluang yang ada sehingga konseli dapat: menganalisis kekuatan dan kelemahan drinya,mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliknya ,mengukur dan menilai ketercapainnya tujuan yang telah ditetapkan,mempertimbangkan serta memilih menentukan pilihan memalui keputusan yang tepat . Fokus pelayanan perencanaan individual adalah berbagai aktivitas yang terarah pada mengembangan : Aspek pribadi dan sosial, aspek akademik, serta aspek karir.Layanan responsif merupakan layanan yang bersifat kuratif oleh karena itu berbagi strategi yang sering yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Konseling individual dan kelompok 2.Referal (alih tangan atau rujukan) 3.Kolaburasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas 4..Kolaborasi dengan orang tua 5.kolaborasi dengan pihak luar sekolah 6 .Konsultasi 7.Konverensi kasus 8.kunjungan rumah.Jadi, Bimbingan dan konseling komprehensif diprogramkan untuk semua peserta didik artinya bahwa semua peserta didik hukumnya wajib memperoleh layanan bimbingan dan konseling .Sehingga image atau persepsi bahwa fokus bimbingan dan konseling hanyalah pada siswa yang bermasalah saja akan hilang.Oleh karena itu dalam bimbingan dan konseling komprehensif perlu memperhatikan : 1). ruang lingkup yang menyeluruh, 2). Dirancang untuk lebih berorientasi pada pencegahan, 3). Tujuannya pengembangan potrensi peserta didik.

LANDASAN SOSIAL BUDAYA

Landasan Sosial Budaya Pendidikan 2009 November 4 Tags: budaya, budaya pendidikan, karyono, kebudayaan pendidikan, landasan, landasan pendidikan, landasan sosial budaya pendidikan, landasan-sosial-pendidikan, made pidarta, pendidikan, sosial, sosial-pendidikan Posted by ketua kelas Setiap bagian roda kehidupan manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya. Sepanjang kegiatan kehidupan manusia, aktivitasnya tidak terlepas dari kelompok manusia lainnya. Karena hal itu dikatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial karena memerlukan kehadiran dan bantuan serta peran serta orang lain. Sosial budaya ini tercermin pada kegiatan sekelompok manusia secara bersama-sama. Hal-hal yang dikerjakan manusia, cara mengerjakannya, bentuk pekerjaan yang diinginkan merupakan unsur sebuah budaya. Maka, aspek sosial ditinjau dari hubungan antarindividu, antar masyarakat serta aspek budaya ditinjau dari proses pendidikan manusia tersebut melalui materi yang dipelajari, cara belajarnya, bagaimana kegiatan belajarnya, bentuk-bentuk belajar serta pengerjaannya. Pendidikan pada hakikatnya adalah kegiatan sadar dan disengaja secara penuh tanggung jawab yang dilakukan orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan yang dilakukan secara bertahap berkesinambungan di semua lingkungan yang saling mengisi (rumah tangga, sekolah, masyarakat). Masalah yang dibahas dalam bahan ini : 1. Sosiologi dan pendidikan. 2. Kebudayaan dan pendidikan. 3. Masyarakat Indonesia dan pendidikan. 4. Dampak konsep pendidikan di Indonesia. PEMBAHASANNYA ….. Unsur sosial merupakan aspek individual alamiah yang ada sejak manusia itu lahir. Langeveld mengatakan “setiap bayi yang lahir dikaruani potensi sosialitas atau kemampuan untuk bergaul, saling berkomunikasi yang pada hakikatnya terkandung unsur saling memberi dan saling menerima (Umar Tirtarahardja, 2005:18). Aktivitas sosial tercermin pada pergaulan sehari-hari, saat terjadi interaksi sosial antarindividu yang satu dengan yang lain atau individu dengan kelompok, serta antar kelompok. Di dalam interaksi ini ada keterkaitan saling mempengaruhi (Abu Ahmadi, 2003:13). Langeveld dalam Abu Ahmadi menyatakan, tiap-tiap pergaulan orang dewasa (orang tua) dengan anak merupakan lapangan atau suatu tempat dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung. (2003:15). Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya, selain mempelajari cara manusia berhubungan satu dengan yang lain dalam kelompoknya serta susunan dan keterkaitan unit-unit masyarakat atau unit sosial dalam suatu wilayah (Made Pidarta, 2000:145). Dapat pula dikatakan ilmu ini merupakan analisa ilmiah terhadap proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Kegiatan pendidikan merupakan proses interaksi antara dua individu, dua generasi yang memungkinkan generasi muda mengembangkan dirinya. Kegiatan pendidikan yang sistematis terjadi dalam lembaga yang disebut SEKOLAH. Sekolah sengaja dibentuk oleh masyarakat agar pola dan kegiatan pendidikan semakin intensif (Umar Tirtarahardja, 2005:95). Menurut Made Pidarta, pembentukan karakter berdasarkan interaksi sosial melalui empat bentuk : 1. Imitasi (peniruan) 2. Sugesti (meniru melalui himbauan atau paksaan) - 3. Identifikasi (meniru berdasarkan hal-hal kecocokan dalam diri subyek) 4. Simpati (meniru berdasarkan kesenangan) menurut Karyono, pembentukan karakter manusia melalui interaksi sosial ditambahkan menjadi : 1. Empati 2. Introspeksi Interaksi antar individu, antar kelompok, terjadi karena ada aksi dan reaksi (dalam fisika dinyatakan sebagai Hukum 3 Newton), yaitu hubungan antara gaya dua benda yang besarnya sama namun arahnya berlawanan. Interaksi ini terjadi dalam dunia persekolahan sebagai bagian kecil dari masyarakat pendidikan yang membentuk karakter peserta didik. Dari interaksi sosial ini akan memunculkan budaya-budaya, seperti : budaya berpakaian, budaya bertingkah laku, budaya berkarakter, budaya belajar, budaya menulis, budaya mendengarkan, budaya mengajar, serta budaya-budaya yang lain yang terjadi dari interaksi sosial tersebut. Nah, yang menjadi permasalahannya. Sebagai landasan pendidikan, peran dan pandangan sosial budaya dari kacamata Islam dan Kristen ~ sebagaimana aturan atau norma agama termasuk aturan yang mengikat keteraturan harmonisasi hubungan antar individu dan antar kelompok yang perlu dibahas serta dipertajam keberadaannya agar berbagai macam budaya dan latar belakang sosial yang dibawa oleh peserta didik tidak berbenturan. Secara normatif benturan-benturan sosiokultural dapat di-enkulturasi dan di-asimilasi dalam Budaya Pancasila sebagaimana butir-butir sila yang ada dan sudah dijalan sejak dulu kala, namun perkembangan kemajuan, perkembangan zaman, perkembangan pergaulan masyarakat lokal, nasional, regional, global menuntut adanya peningkatan hubungan tersebut. Aspek-aspek benturan antara nilai-nilai barat dan timur tidak dapat dihindari lagi, namun dapat disaring dan disesuaikan agar beresonansi dengan aspek sosial budaya yang sudah berakar dan berkembang di masyarakat Indonesia terutama dalam kaitannya dengan dunia pendidikan ini. Sistem pendidikan Barat sangat menginginkan adanya pluralisme, keberanekaan aspek kehidupan boleh-boleh saja tetapi tetap satu saja tujuannya ~ bahkan ada yang menyatakan Agama itu berbeda-beda tetapi tetap saja sama hakikatnya. (Nah, inilah bahaya pluralisme tersebut). Adat istiadat dan budaya yang terserap dalam pluralisme itu yang perlu diantisipasi, untuk diselaraskan sebagian dengan nilai-nilai adat, aturan, norma yang sudah lama berlaku di masyarakat. Sementara menurut falsafah negara Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, biarpun berbeda-beda tetapi tetap satu jua ~ menggambarkan adanya masyarakat pluralistis (memiliki sifat-sifat kemajemukan). Sejak zaman kerajaan-kerajaan Nusantara, pemeluk agama Hindu dan Buddha serta Islam dapat bergandengan tangan, bersatu, bergabung membentuk cikal-bakal Negara Indonesia. Hingga zaman modern, Negara Republik Indonesia menyatakan di dalam UUD 1945 melindungi keberagaman agama dan aliran kepercayaan di Indonesia dengan berbagai macam perbedaan ritual, adat, budaya, dan lain-lain. Juga memberikan jaminan keamanan kepada berbagai suku daerah di Indonesia untuk berkembang dan mengembangkan budayanya dengan tetap menjaga stabilitas dan harmonisasi tanpa benturan yang mengarah pada konflik fisik dan cenderung kriminalis. Dari sekian banyak norma yang berlaku di masyarakat, hanya norma Agama yang memiliki ikatan dan belengu yang kuat untuk tetap mempererat kebersatuan masyarakat Indonesia dalam ke-Bhinneka-an tersebut, salah satunya sebagai landasan sosial budaya pendidikan dipandang secara Islam dan Kristen. Yang perlu dipandang sekarang adalah Bagaimana Pandangan Islam maupun Kristen serta agama yang lain mengelola sosial budaya peserta didik atau individu pelaku dunia pendidikan, khususnya di sekolah atau lembaga pendidikan yang ada ?